masa depan perjuangan syariah

Masa Depan Perjuangan Syariah

Sebagai Partai Islam yang Berkemajuan Perjuangan Syariah tetap menjadi ruh dan starting point / landasan bagi perjuangan partai. Perjuangan ini hakikatnya adalah perjuangan dari generasi ke generasi yang api dan gelora semangatnya tak akan padam [...]
klaim budaya oleh malaysia

Klaim Budaya Berulang, Tindak Tegas Malaysia

Pemerintah bisa bersikap lebih keras dengan menarik Duta Besar Indonesia di Malaysia. “Atau sebaliknya. Jika pemerintah mampu bersikap tegas, menurut Yusron, Malaysia akan lebih menghormati Indonesia [...]
next masyumi

The Next Masyumi Bagian 2

Jejak Panjang Perjuangan Masyumi untuk ummat dan bangsa tidak bisa begitu saja dihapuskan , Ia lahir dari ide besar Islamic Modernization, sebagai partai ia bisa dibubarkan tetapi sebagai ide besar ia akan tetap muncul dalam bentuk yang lain. [...]
jejak kyai kuning

Jejak Kyai Kuning dalam Syiar Islam Nusantara

Dari Demaklah cita - cita Kyai Kuning untuk penyebaran dan pengembangan Syiar Islam dimulai dan Dari Demaklah Kebangkitan Islam pada mulanya disuarakan dan diperjuangkan hingga ke penjuru nusantara[...]

16 Januari 2008

KAUM MUDA DAN GEGAR SEJARAH YANG TERASA KIAN DEKAT SAJA


Ketertarikan generasi muda terhadap sejarah perjuangan bangsa makin melemah, fakta ini memperjelas gambaran bahwa telah tercipta sebuah sekat berjarak yang dari waktu ke waktu terasa kian melebar antara kaum muda dan sejarah, Diakui atau tidak situasi ini menempatkan generasi muda yang tengah dihinggapi belenggu gegar budaya, dekadensi moral serta krisis nilai yang kian menggurita makin luruh dibawah bayang – bayang ancaman gegar sejarah yang terasa kian dekat saja.


Tengoklah betapa kini generasi muda gandrung luar biasa kepada sosok asing semisal Che Guevara hingga semua atribut yang umum dikenakan seperti kaos, topi hingga slayer semua bergambar tokoh pejuang yang katanya fenomenal itu. Tentu kenyataan ini sungguh ironis lantaran negeri ini tak pernah kekurangan para pejuang, tokoh pergerakan, pemimpin kharismatik dan figur – figur luar biasa yang bisa diangkat menjadi idola.


Jika ditelusuri lebih dalam lagi ternyata banyak sisi menarik dan moment - moment penting sejarah yang sesungguhnya tidak terungkapkan, uraian sejarah menjadi monoton tanpa menyertakan pergolakan ide, pemikiran dan proses – proses penting yang melatarbelakangi sebuah fakta sejarah.


Sejarah seperti tercabut ruhnya sehingga sejarah tanpa jiwa bagi kaum muda menjadi sangat tidak menarik dan membosankan, kaum muda merasa tidak lagi bisa menemukan mata air persatuan yang menyejukkan diantara tingginya keberagaman, tidak lagi menemukan nilai – nilai yang menggetarkan nurani kebangsaan dan tidak pula menemukan magnet yang menggerakkan untuk secara sadar menelusuri jejak panjang perjuangan lewat catatan – catatan sejarah bangsa.


 




Vitalitas sejarah bagi Kaum Muda Bulan Bintang





kaum-muda-bulan-bintang-dan-bintang-bulan.jpg


 


Keluarga Besar Bulan Bintang sesungguhnya adalah pelaku - pelaku dan saksi – saksi sejarah, selain versi sejarah yang sudah lazim dan terlanjur memasyarakat selama ini ternyata ada juga versi lain dan fakta – fakta penting sejarah yang justru terendapkan atau seolah tersembunyikan dari ruang – ruang publik padahal semua itu sangat potensial dalam memperkaya khazanah sejarah bangsa.


Kaum Muda Bulan Bintang sebagai bagian dari kaum muda bangsa ini harus bisa menghargai sejarah dan memanfaatkan vitalitas sejarah sebagai inspirasi pergerakan untuk membangun ummat dan bangsa ini.


 


Sesungguhnya banyak versi sejarah yang perlu uraian khusus semisal Kontroversi seputar Organisasi Kebangsaan Pertama (Sarekat Islam ataukah Budi Oetomo), latar belakang penghapusan tujuh kata dalam piagam jakarta dan proses lahirnya pancasila dengan 3 kata pengganti “yang maha esa”, latar belakang lahirnya PDRI yang diproklamirkan Syafrudin Prawiranegara ketika Dwitunggal Soekarno – Hatta menyerah kepada agresor NICA sementara para pejuang di bawah komando Jendral Besar Soedirman tengah berjuang bergerilya menyabung nyawa, catatan kepeloporan Mr. Mohammad Roem dalam mediasi politik RI – Belanda yang melahirkan perundingan Roem – Royen, Catatan Keberhasilan Burhanudin Harapan dalam melangsungkan Pemilu Multi Partai Pertama pada tahun 1955 yang diakui sebagai pemilu paling jurdil sepanjang sejarah republik ini, Paparan Sejarah yang melatarbelakangi lahirnya Mosi Integral Natsir untuk kembali ke NKRI, Latar Belakang Alineasi Kekuatan Politik Islam yang dipresentasikan oleh partai Masyumi sebagai kekuatan kontra revolusioner oleh sebuah konspirasi strategis Nasakom yang mengangap dirinya sebagai kekuatan Progressif revolusioner, Polemik Dasar Negara yang berlarut – larut dalam konstituante yang berakhir dengan dicetuskannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959, Fakta yang melatarbelakangi pembubaran Partai Masyumi dan pencekalan atas beberapa elite pimpinannya, Latar Belakang Krisis Moneter di era demokrasi terpimpin dan langkah brilliant Syafrudin Prawiranegara yang terkenal sebagai “gunting syafrudin”, Proses pengkhianatan Partai Komunis Indonesia dengan G30S-nya, Langkah Kritis Buya Hamka dengan MUI-nya, Latar Belakang Pembentukan DDII dan perannya yang strategis sebagai gerakan dakwah modern, Latar Belakang Lahirnya Asas Tunggal Pancasila yang memasung dinamika berpolitik ummat Islam hingga catatan – catatan penting menjelang lengsernya Soeharto dari singgasana kekuasaan orde baru.


 


Selain itu ada banyak Kebenaran yang tersembunyi dibalik rentetan peristiwa yang menciderai Hak Asasi dan Hak Politik ummat Islam seperti Peristiwa PRRI – Permesta, Tragedi Tanjung Priok 12 September 1984, Tragedi Lampung 4 Februari 1989, Peristiwa DOM di Aceh yang berlangsung dari 1989 – 1998, Kerusuhan Mei 1998 dan isu pemerkosaan massal terhadap wanita – wanita etnis tionghoa yang dituduhkan kepada ummat Islam, termasuk konflik – konflik berdarah di sejumlah daerah seperti di Ambon dan Poso serta gerakan separatis seperti GAM di Aceh, RMS di Maluku dan OPM di Papua yang melibatkan juga isu – isu agama dan politik.




 


Pelurusan Sejarah Tanggung Jawab Siapa ?




Meluruskan sejarah dan menghimpun kembali rangkaian fakta – fakta yang berserak –serak menjadi tuntutan yang tak lagi bisa dikesampingkan. Tidak dipungkiri bahwa selama ini sejarah banyak diperalat sebagai alat propaganda bagi para penguasa yang secara sengaja menciptakan ruang – ruang ekslusif dalam sejarah, sebaliknya kekuatan kritis dan penyeimbang di luar pemerintah dan penguasa tidak pernah mendapat tempat yang semestinya di ruang – ruang sejarah. Buya Hamka yang pernah dibenamkan ke dalam pintu hitam rezim orde lama merupakan sebuah fakta, ulama kharismatik yang sangat vokal memberikan penerangan dan peringatan bagi ummat termasuk juga kepada elite kekuasaan pada masa itu justru mendapatkan banyak perlakuan diskriminatif termasuk dari media, walhasil nama buya hamka yang dikenal sebagai ulama kelas dunia dan juga seorang pujangga itu seolah tenggelam begitu saja, sekarang ini sangat sedikit kaum muda yang mengenal penulis Tafsir Al Azhar itu, jika kemudian Buya Hamka, Mr. Mohammad Natsir, dan lain – lain lebih terkenal di negeri tetangga lantas siapa yang seharusnya bertanggung jawab atas hal ini ?!?!...


 


Jika tokoh – tokoh atau peristiwa yang seharusnya luar biasa kemudian menjadi biasa saja karena terciptanya bias sejarah dan media maka jangan salahkan generasi muda kita yang gagap sejarah dan merasa lebih bisa menikmati pergolakan ide, nilai dan pemikiran asing secara lebih terbuka meski sungguhpun belum tentu sesuai untuk bisa disenyawakan dengan nilai dan kultur bangsa kita.


 


Jadi Adalah Keharusan kita semua untuk ambil bagian dalam meluruskan sejarah…


Agaknya, Kebenaran masih harus menempuh jalan – jalan yang panjang untuk diperjuangkan agar tampil sebagai kebenaran yang sejati…


 




(Ditulis oleh Badrut Tamam Gaffas untuk Bulan Bintang Media)



7 komentar:

Assissotom mengatakan...

Your site was so interesting and informative I had to call a friend to tell her about it. Great work

husin mengatakan...

Two thumbs up.
Gimana kagak bosan belajar sejarah.
Kalau cuman disuruh ngapalin nama, tempat
ame tanggal. Belajar Sejarah itu perlu
tanya, Majapahit itu Penjajah atau bukan.
Hari gini, di Priangan susah cari Jalan
pake nama Hayam Wuruk ame Gajah Mada.
Ingat, ingat, perang Bubat.

Umar Badarsyah mengatakan...

Saya sepakat, sejarah terutama yang berkaitan dengan peran besar umat Islam atas perjalanan bangsa Indonesia juga bagaimana umat Islam justru kerap menjadi korban dalam lintasan tersebut, beserta para tokoh yang berperan dalam pelbagai peristiwa-peristiwa besar bangsa sangat penting untuk diungkapkan.
Penghargaan atas sejarah akan melahirkan semangat dan dorongan yang luar biasa untuk bisa membangkitkan umat. Dia menumbuhkan elan sekaligus orientasi kebangsaan.
Saya cukup sedih saat mendapatkan sebagian besar rekan-rekan yang berjuang di jalan dakwah jauh lebih akrab dengan tokoh-tokoh dari Timur-Tengah, tidak dalam posisi melawan, sekiranya pengenalan terhadap tokoh-tokoh dakwah Indonesia pun berimbang, dan mampu memahami perjalanan dakwah Islam di Indonesia dengan lebih baik, maka jembatan yang terputus antara gerakan Islam tradisional (dalam artian telah lebih dulu berkembang dan bergerak seiring dengan perkembangan bangsa) dengan gerakan Islam yang dihembuskan dari Timur-Tengah akan terbangun. Dengan demikian insya Allah kejayaan Islam yang dicita-citakan tidak perlu terhambat berlarut-larut akibat kecurigaan dan ketidaksalingpahaman antar satu sama lain, yang itu kita rasakan bersama begitu banyak menguras energi.
Alangkah baiknya jika PII dan juga KB dapat memulai upaya menguak sejarah ini melalui penerbitan yang dimiliki. Semoga dengannya Umat Islam dapat bangkit dan Kejayaan Islam terang terlihat tersingkap dari asap-asap dan debu-debu keburukan umatnya. amin

Subangkit mengatakan...

Sejarah saat ini memang banyak biasnya sehingga dipelajari skarang besok ganti sepertinya diperlukan pihak yang independen yang mengambil langkah - langkah cepat untuk mengumpulkan berbagai versi sejarah menjadi satu kesatuan berdasarkan kejadian dan keterkaitannya dan pihak, lembaga atau oragnisasi yang sudah memiliki data dan fakta atas berbagai peristiwa sejarah bisa berperan dalam pelurusan sejarah sebab tanpa itu kasihan anak cucu kita jika awam dan buta dengan sejarah bangsanya sendiri.

sarah mengatakan...

Sangat tidak diherankan kalau generasi muda jadinya lebih berkiblat ke tokoh2 luar negeri macam Che Guevara. Toh, che guevara bukan sekedar sosok "yang katanya fenomenal" saja, tapi memang merupakan seorang pejuang revolusioner yang amat berpihak pada kesejahteraan rakyat. Saya pikir bagus jika memang anak-anak muda mempelajari pola pemikiran tokoh2 seperti itu, dan mudah2an bukan sekedar "gaya" atau "trend" dengan sekedar merchandise nya saja.
Pun saya sangat setuju bahwa Indonesia juga punya banyak tokoh-tokoh yang sekaliber dan sesosialis che guevara, sebut saja Soekarno, Tan Malaka, dll.
Sebaiknya dianalisa sebab-sebab kegandrungan anak muda terhadap suatu tokoh. Bukan ironis dari sisi generasi muda tersebut, tapi ironis bagaimana selama 32 tahun, kami dicekoki berbuku-buku sejarah palsu. Dokumentasi atas tokoh-tokoh Indonesia pun amat minim.
Dengan mempelajari tokoh luar negeri yang memang pantas untuk dicontoh, toh ternyata punya hubungan sejarah juga dengan Indonesia. Ingat, Indonesia secara de facto mengakui kedaulatan Kuba setelah revolusi, yang menganut sosialis, dan anti pengaruh amerika. Bahkan terbukti hingga saat ini.
Saya percaya, jika generasi muda Indonesia memang lebih dipengaruhi oleh tokoh2 asing "yang katanya fenomenal", sesungguhnya mereka pun haus akan sejarah tokoh2 bangsanya sendiri, yang SEBENAR-BENARNYA.

Lilhidayah mengatakan...

Kami GOLPUT, krn kecewa dengan partai2 yang mengaku berazaskan Islam, tp tak satupun aturan Islam kalien perjuangkan dinegeri tercinta ini. Bahkan UU Pornografi dan pornoaksi sekalipun seolah-2 kalien pura-2 bisu dan tuli.
Keberadaan Ahmadiyah dan aliran sesat lainnya kalien tak peduli.
Pernah dalam sebuah talk show seorang pembicara mengatakan telah memperjuangkan aturan Islam, contohnya UU Bank Syariah. Itu mah yang ada duitnya, lagi pula itu hanya penipuan kepada umat. Apakah benar sudah benar-2 syariah, krn dlm prakteknya tetap saja RIBA lebih dominan dan hanya dibungkus dengan nama-2 SYARIYAH. Sbg contoh, begitu kita buka tabungan langsung ketahuan, nasabah dan bank dapat masing-2 berapa, padahal belum ketahuan siapa yang akan menggunakan dana kita. Dan belum ada sejarahnya yang menabung tidak dapat bunga, walaupun yang menggunakan dana kita merugi.
Hal ini karena yang menggunakan dana kita itu untung maupun rugi ia tetap diberi kewajiban pembayaran yang jumlahnya sama besar.
Bahkan pd saat bunga Bank tinggi mencapai 64 % (zaman Presiden Habibi) Bank Syariyah kala itu juga memberi nilai yang sama kepada nasabahnya. Dan sekarang saat bunga Bank berkisar 4 - 8 % Bank Syariah juga memberi jumlah nilai yang sama. Apakah keuntungan dari hasil usaha pada saat Habibi berbeda dengan sekarang (Saya yakin keuntungan usaha/dagang tetap pada kisaran 20 %).
Apakah ini yang disebut-2 Syariyah. Bila ada orang terkena musibah (bencana alam contohnya), tetap harus memberikan jaminan dan dikenakan biaya serta bunga dengan kedok nama Islam yang jumlahnya sama aja dengan Bank Kafir dan jika tidak mampu bayar tetap disita dan dipaksa bayar.
APAKAH BEGINI CARA RASULLULLAH SAW mengamanatkan kepada kita umatnya.

JADI KAMI BENAR-BENAR KECEWA KEPADA PARTAI-PARTAI YANG BERASASKAN ISLAM TETAPI PRILAKUNYA HANYA SEMATA-MATA CARI KEDUDUKAN, UANG DAN KESELAMATAN PRIBADI DAN KELOMPOKNYA.

Padahal jumlahnya melebihi 38 % di DPR maupun DPRD dan Eksekutif.

Apalagi PBB yang memberikan julukan partai yang punya ,

VISI & MISI
Visi
Terwujudnya kehidupan masyarakat Indonesia yang Islami

Misi
Misi Partai adalah membangun masyarakat dan bangsa Indonesia yang maju, mandiri berkepribadian tinggi, cerdas, berkeadilan, demokarasi dan turut menciptakan perdamaian dunia berdasarkan nilai-nilai Islam.

Akan tetapi KENYATAANNYA kepada musibah yang menimpa akidah dan ke-Imanan umat Islam yang telah diobok-2 oleh kaum kafir dan kaum Islam yang phobia terhadap Islam KALIEN TAK PEDULI DAN TAK MAU TAU .

Emang para Ulama berkata, daripada nantinya dipegang oleh kaum Kafir, lebih baik dipegang oleh orang yang mengaku Islam. Sehingga umat Islam JANGAN GOLPUT. Akan tetapi kekecewaan kami sudah begitu mendalam. Pada saat kampanye kalien selalu mengatakan akan membela dan memperjuangkan serta berkarya dengan atas nama Islam. Akan tetapi setelah berhasil apa yang kalien lakukan hanya bungkam dan beralasan kami hanya sedikit dan belum jadi pemimpin. Akan tetapi kalien tidak pernah berusaha dan membantah hal-hal yang mengganggu dan merugikan Islam dengan suara lantang dan jika usulan tidak terima kalien WALK OUT. Ini apa yang mau di walk out kan, usul untuk memperjuangkan tegaknya aturan Islam saja belum pernah.
Bahkan acara di TV (baik SinetronNya, maupun Siaran Langsung pada saat Sholat Maghrib yang juga para petinggi Islam termasuk Petinggi partai Islam menghadirinya) , Iklan-2 diMass Media dan dipinggir jalan dan yang lainnya yang sudah menginjak-2 etika dan kaedah-2 Islam, kalien juga bungkam seribu bahasa.

KALAU BEGINI WATAK DAN PERILAKU ANGGOTA DPR/D YANG DARI PARTAI ISLAM, APAKAH SALAH KALAU KAMI G O L P U T

Jonathan R mengatakan...

sy seorang muallaf yang tertarik dengan PBB yang istiqomah memperjuangkan syariah disaat partai lain seperti PKS justru tengah menikmati manisnya kue-kue sekularisme.
PBB setahu saya selalu keras menentang Aliran Sesat, Memperjuangkan lahirnya perda-perda syariat islam, apalagi pornografi dan pornoaksi.
Tolong jangan asal mencap apalagi saat tidak punya data yang kuat dan argumen didasarkan atas fakta. Berhati-hatilah terjerumus dalam fitnah, jangan ceroboh karena kelak kecerobohan bisa berbalik menghancurkan kita sendiri.

Kalau Mau Golput ma Golput saja , kalau tak suka PBB jangan mencela kira-kira begitulah sikap yang lebih bijaksana, tak usahlah menggunjingkan apalagi sesama ummat islam sangat terlarang (jika anda berpegang pada syariat) bukankah menggunjing termasuk kategori memakan bangkai saudaranya sendiri, Naudzubillah

Insyaallah PBB adalah pilihan yang tepat jadi semoga pilihan untuk golput adalah bukan vonis dan harga mati.

Ya Allah Tunjukkanlah Kami Kepada Jalan-MU yang Lurus
Wallahu A'lam Bisshawab

:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

Template by : Kendhin @ 2 0 0 9