Bismillahirrahmanirahim, Bendera Perjuangan Syariah Kian Berkibar – kibar begitu hasil lobi antar Fraksi Pembahasan RUU Partai Politik kemarin (27/2) akhirnya menetapkan Partai Bulan Bintang sebagai Kontestan Pemilu 2009 dengan predikat freepas, nasib serupa juga dialami oleh beberapa partai yang memiliki wakil di DPR RI. Kontan Berita Lolosnya Partai Pejuang Syariah ini disambut Sujud Syukur serta iringan Takbir oleh Kader, simpatisan dan Keluarga Besar Bulan Bintang. Alhamdulillah partai kami (Partai Bulan Bintang) bisa ikut pemilu lagi," ujar Ali Mochtar Ngabalin, sekretaris Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi (FBPD), di sela lobi di Hotel Santika tadi malam. Keputusan untuk memberikan freepas yang terkesan terlambat banyak dipandang sebagai bentuk inkonsistensi dalam penerapan ET 3 %, sementara sebagian besar partai yang mendapatkan freepas justru telah banyak ditinggalkan oleh kader, pengurus maupun pendukungnya yang telah hengkang atau membubarkan diri lantaran partainya terlanjur dianggap tidak mempunyai masa depan lagi. Kubu Partai Bulan Bintang sejak awal memahami benar situasi ini sehingga sejak awal telahpun memperbarui PBB 1 (Partai Bulan Bintang) dan Membentuk PBB 2 (Partai Bintang Bulan) demi menjaga keberlanjutan pergerakan syariah yang diperjuangkan. Partai Bintang Bulan sendiri yang secara matang di plot sebagai sekoci Penerus Perjuangan Partai Bulan Bintang atau yang biasa disebut sebagai PBB 2 secara sungguh – sungguh telah membekali diri menghadapi proses verifikasi, kemarin PBB pimpinan Bang Hamdan Zoelva telah mendaftarkan diri ke Departemen Hukum dan HAM, namun kepastian Lolosnya Partai Bulan Bintang pada Pukul 22.00 tadi malam tetap disambut dengan rasa syukur mengingat persiapan verifikasi dan konsolidasi partai yang telah dijalani selama ini justru akan menggandakan kekuatan PBB dan diharapkan bisa lebih menghidupkan lagi Perjuangan Syariah yang selama ini menunjukkan kecenderungan positif dengan diberlakukannya Perda – Perda Bernuasa Syariat Islam dalam berbagai tingkatan di sejumlah Kabupaten dan Propinsi. Di Ibukota Jakarta dan beberapa daerah dimana Partai Islam menjadi Mayoritas dan menguasai parlemen justru perjuangan syariah terabaikan lantaran gerakan syariah bukan menjadi isu dan agenda utama, sementara Partai Bulan Bintang di sejumlah daerah dengan dorongan beberapa ormas seperti Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Komite Persiapan Penerapan Syariat Islam (KPPSI) dan Komponen Ummat Islam lainnya telah melakukan berbagai ikhtiar demi terciptanya Islam yang berkemajuan dan ber-sendi-kan syariah. Syariah Award bagi pejuang – pejuang syariah makin meneguhkan perjuangan syariah di Bumi Nusantara, apalagi tujuannya jika bukan Islam Jaya dan Ummat Islam Mulia dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia tanpa mengabaikan Kewajiban untuk melindungi Hak Hak Kaum yang lemah dan kaum yang sedikit dalam hitungan jumlah. Tantangan yang dihadapi sekarang adalah menjaga eksistensi perjuangan syariah dan memenangkan hati masyarakat pemilih melalui berbagai kompetisi demokrasi yang harus dipersiapkan dengan sungguh – sungguh dengan menggerakkan segenap mesin – mesin partai dalam menghimpun potensi ummat seraya mengharap pertolongan dari Allah SWT. Amien… Allahu Akbar …Allahu Akbar …Allahu Akbar Maju terus dan Hidupkan Perjuangan Syariah (Ditulis oleh : Badrut Tamam Gaffas untuk Bulan Bintang Media)
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Login
Tebarkan Salam
Laskar Hijau Clip
Laskar Hijau Random Post
Masa Depan Perjuangan Syariah
Sebagai Partai Islam yang Berkemajuan Perjuangan Syariah tetap menjadi ruh dan starting point / landasan bagi perjuangan partai. Perjuangan ini hakikatnya adalah perjuangan dari generasi ke generasi yang api dan gelora semangatnya tak akan padam [...]Klaim Budaya Berulang, Tindak Tegas Malaysia
Pemerintah bisa bersikap lebih keras dengan menarik Duta Besar Indonesia di Malaysia. “Atau sebaliknya. Jika pemerintah mampu bersikap tegas, menurut Yusron, Malaysia akan lebih menghormati Indonesia [...]The Next Masyumi Bagian 2
Jejak Panjang Perjuangan Masyumi untuk ummat dan bangsa tidak bisa begitu saja dihapuskan , Ia lahir dari ide besar Islamic Modernization, sebagai partai ia bisa dibubarkan tetapi sebagai ide besar ia akan tetap muncul dalam bentuk yang lain. [...]Jejak Kyai Kuning dalam Syiar Islam Nusantara
Dari Demaklah cita - cita Kyai Kuning untuk penyebaran dan pengembangan Syiar Islam dimulai dan Dari Demaklah Kebangkitan Islam pada mulanya disuarakan dan diperjuangkan hingga ke penjuru nusantara[...]28 Februari 2008
Sujud Syukur dan Iringan Takbir Hantarkan Partai Bulan Bintang Menuju Kompetisi Demokrasi
Diposting oleh Laskar Hijau Online di 19.37 16 komentar
Label: Hizbut Tahrir Indonesia, Islam yang Berkemajuan, Komite Persiapan Penerapan Syariat Islam, Kompetisi Demokrasi, Majelis Mujahidin Indonesia, PBB News, Pejuang Syariah, Perjuangan Syariah, Syariah Award
27 Februari 2008
Fenomena Al Qur’an Digital, Fenomena Ayat – ayat Cinta diatas Cinta
Beberapa kelebihan dan fasilitas software Al Quran Digital adalah mampu menampilkan ayat-ayat Al Quran dalam tulisan Arab dan terjemahan Indonesia, menampilkan catatan kaki dari Al Quran terjemahan Depag RI, menyediakan indeks menurut subyek, mampu melakukan pencarian kata dalam terjemahan, mampu membuat bookmark dari ayat yang dianggap penting, ayat dalam tulisan Arab dan terjemahan dapat dicopy paste ke program lain seperti Microsfot Word dan tidak memerlukan instalasi font atau program tambahan Freeware Al Qur’an Digital ini bisa kita nikmati berkat kerja kreatif dari Achmad Fahrudin (Dosen Institut Pertanian Bogor), Ari Widodo (Dosen Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung), Gatot H. Pramono (Staf di Badan Koordinasi Survey dan Pemetaaan Nasional, Cibinong), Mohammad Mukhlis Kamal (Dosen di Institut Pertanian Bogor), dan Poerbandono (Dosen di Institut Teknologi Bandung), sebuah kerja produktif yang InsyaAllah berbuah kebajikan dan menjadi ladang amal bagi para kreatornya.
Ayat – ayat Suci Al Qur’an baik yang Hardcopy maupun yang digital seharusnya lebih membangun jiwa dan lebih mempesona dibandingkan Ayat – ayat buatan manusia, sayangnya akhir – akhir ini kita justru tenggelam dalam fenomena ayat – ayat indah karya manusia sehingga sibuk luar biasa mencari link Download Gratis E-Book Ayat – Ayat Cinta dan melupakan sebuah keseimbangan untuk kembali kepada Ayat – Ayat Suci Al Qur’an yang sesungguhnya adalah CAHAYA DIATAS CAHAYA, CINTA DIATAS CINTA. Wallahu’alam.
(Sebuah Ajakan oleh Badrut Tamam Gaffas)
Diposting oleh Laskar Hijau Online di 18.07 5 komentar
Label: download, Download Al Qur’an Digital, Download Gratis, E-Book Ayat Ayat Cinta, fenomena, IT
Semburan lumpur lapindo, perluasan dampak sosial dan penderitaan tak berujung
- Lokasi eksplorasi adalah kawasan budidaya, tidak sesuai dengan Rencana Tata ruang Wilayah (RTRW) Sidoarjo.
- Tidak adanya upaya sungguh – sungguh untuk meminimalkan resiko sejak muncul semburan
- Peraturan Presiden yang tertuang dalam Perpres Nomor 14 Tahun 2007 menghilangkan kewajiban Lapindo membayar ganti rugi dan sebaliknya memberkan hak untuk membeli tanah.
- Proses Hukum Pidana yang diusulkan di SP3 sementara Proses Hukum Perdata di menangkan oleh Lapindo.
- Pembiaran pipa gas pertamina yang berakibat ledakan yang merenggut 12 korban jiwa.
- Beberapa desa terdampak belum mendapatkan ganti rugi.
- Wacana Politik Penetapan bencana alam.
- Mobilisasi ribuan tentara dengan senjata lengkap untuk pengamanan
Tragedi Semburan Lumpur Lapindo telah lama terjadi tepatnya sejak 29 Mei 2006 namun beragam versi fakta yang terungkap hingga saat ini belum menemukan satu muara, kondisi ini diperparah oleh belum satu suaranya wakil rakyat dan pembuat kebijakan dalam mengupayakan tindakan dan penanganan dampak sosial yang diakibatkan walhasil perluasan peta berdampak makin tak terkendali sehingga rakyat korban lumpur sidoarjo dipaksa untuk terperangkap dan diaduk –aduk dalam derita panjang tak berujung.
Lalu, …saya tak kuasa lagi membayangkan, bagaimana pula dengan anda ???
(Sepenggal Keprihatinan oleh Badrut Tamam Gaffas)
Diposting oleh Laskar Hijau Online di 17.54 5 komentar
Label: fenomena, Rencana Tata Ruang Wilayah, temuan komnas HAM, Tragedi Semburan Lumpur Lapindo
24 Februari 2008
Tuan Guru Bajang , Demi Ishlahul Ummah melangkah di Jalur Perjuangan Syariah
Tuan Guru Bajang adalah penerus perjuangan Maulana Syaikh Zainuddin Abdul Madjid, pendiri Nahdlatul Wathan (NW) yang merupakan ormas Islam terbesar dan memiliki peran menentukan di Nusa Tenggara Barat. Semangat pergerakan yang mengalir dalam diri TGB mengingatkan kita kepada sosok Kiai Haji Mas Mansur, seorang ulama besar dan salah satu pejuang terbaik bangsa yang sesungguhnya juga pemrakarsa berdirinya Madrasah Nadhlatul Wathan di Surabaya.
Tuan Guru Bajang maupun Tuan Guru Mas Mansur tumbuh dan dibesarkan dalam lingkungan yang agamis, sama - sama menyadari pentingnya bekal ilmu yang memadai untuk memandu ummat, menuntut ilmu di almamater yang sama yakni Universitas Al Azhar Cairo (mesir) bahkan TGB mendapat gelar MA dan menjadi kandidat doktor, keduanya adalah ulama yang berketetapan hati bahwa Politik adalah alat dakwah dan media perjuangan sementara perjuangan penegakan syariat Islam harus digelorakan tanpa mengesampingkan kewajiban untuk senantiasa melindungi hak – hak ummat lain yang menjadi minoritas.
Islam yang Rahmatan lil Alamin tidak terjadi dengan sendirinya melainkan sebuah cita – cita yang secara Istiqomah harus diperjuangkan.
Pandangan TGB yang luas tentang Politik
Politik (siyasah) dalam pandangan Islam adalah salah satu instrumen atau alat perjuangan. Maka dalam Islam dikenal as-siyasah asy-syar’iyyah yang menerangkan posisi politik sebagai alat dakwah. Politik dalam Islam adalah politik etis yang mengedepankan cara-cara yang positif dalam mencapai tujuan. Politik dalam Islam tidak dan bukanlah politik yang menghalalkan segala cara. Para nabi, seperti Nabi Sulaiman, Nabi Yusuf bahkan Nabi Muhammad SAW berpolitik. Mereka menjadi pemimpin (raja). Itu tidak menyebabkan mereka berkurang derajat justru semakin mulia di sisi Alloh SWT.
Zaman sekarang, politik sering dianggap kotor karena banyak diisi oleh orang-orang yang berpolitik dengan cara kotor, walaupun tentu tidak semuanya. Politik bisa menjadi baik apabila diisi oleh orang-orang baik. Politik itu seperti wadah atau gelas. Diisi racun menjadi mudharat. Diisi madu menjadi bermanfaat.
Sekilas tentang Tuan Guru Bajang
Sejak tahun 2002 menjadi kandidat doktor di Fakultas Ushuluddin Jurusan tafsir dan Ilmu-Ilmu Al Qur’an Universitas Al Azhar Cairo (Mesir). Pada Tahun 1997 Tuan Guru Bajang menikahi Hajjah Rabiatul Adawiyah, SE putri KH. Abdul Rasyid Abdullah Syafii, Pimpinan Perguruan Islam Pondok Pesantren As Syafiiyah Jakarta dan telah dikarunia 4 orang putra dan putri.
Selain Aktivitas dakwahnya yang makin luas baik di Nusa Tenggara Barat maupun di Jakarta dan sekitarnya, TGB juga mendapat sejumlah kepercayaan dari ummat yaitu sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan dan Anggota Komisi X DPR-RI periode 2004 – 2009, beliau juga memangku amanat sebagai Rektor Institut Agama Islam Hamzanwadi (IAIH) Pancor – Lombok Timur, Ketua Yayasan Pendidikan Hamzanwadi dan Pimpinan Pondok Pesantren Darun Nahdlatain Nahdlatul Wathan Pancor.
(Ditulis oleh Badrut Tamam Gaffas untuk Bulan Bintang Media)
Diposting oleh Laskar Hijau Online di 08.54 16 komentar
Label: ishlahul ummah, KH Abdul Rasyid Abdullah Syafii, KH Muhammad Zainul Majdi, Kiai Haji Mas Mansur, Nahdlatul Wathan, profil, TGB, Tuan Guru Bajang
21 Februari 2008
“Ogah” akui Kosovo Merdeka, Indonesia “sejajarkan” diri dengan Serbia
Pengakuan kemerdekaan kosovo terus mengalir namun sikap pemerintah kita belum juga cair untuk memberikan pernyataan resmi dukungan dan pengakuaan atas kemerdekaan negara muslim kosovo, kegamangan dan ke’ogah’an pemerintah menjadi cerminan makin tidak jelasnya politik luar negeri Indonesia sementara kecenderungan untuk bersikap pasif adalah satu lagi bentuk kemunduran dan kegagalan pemerintah dalam menjaga citra politik luar negeri yang dinamis, bebas dan aktif.
Bagi kalangan loyalis oppurtunis di lingkaran pemerintah, sikap pemerintah dianggap benar karena telah bersikap hati – hati namun bagi sebagian yang lain pemerintah dirasakan telah mengingkari hak sebuah negara yang membutuhkan pengakuan atas kedaulatannya sebagaimana dulu Indonesia pernah juga merasakan demikian.
Perhatian dunia tengah tersedot ke Kosovo namun media barat lagi – lagi tidak berdiam diri. Pemuatan kembali karikatur Nabi Muhammad cukup memicu reaksi keras dari ummat Islam, kejahatan media yang dilakukan secara sistematis memang tidak sekedar menghina dan melecehkan ummat Islam melainkan telah merenggut perhatian ummat Islam dari masalah Kosovo. Targetnya sangat jelas karena kemerdekaan Kosovo bisa memberi inspirasi bagi Pemerintah Palestina untuk mengikuti jejak Kosovo dengan mendeklarasikan kemerdekaan jika perundingan damai dengan Israel akhirnya menemui jalan buntu.
Secara resmi Partai Bulan Bintang melalui juru bicaranya Hamdan Zoelva telah menyatakan penyesalan atas sikap pemerintah yang enggan mengakui kemerdekaan Kosovo dan bersama komponen ummat Islam yang lain akan terus mendesakkan tuntutan pengakuan atas kemerdekaan Kosovo termasuk kemungkinan mengirimkan tentara perdamaian untuk menjaga stabilitas keamanan Kosovo pasca deklarasi kemerdekaan.
Hingga tulisan ini dibuat, tercatat hanya serbia yang kian keras menyikapi kemerdekaan bekas propinsinya itu. Secara metafora kita bisa menggambarkan bentuk ke”ogah”an pemerintah sebagai sikap yang dekat dan sejajar dengan yang ditempuh oleh Serbia yakni sama – sama “tidak mau” mengakui kemerdekaan Kosovo.
Sejajar dengan Serbia, bukankah ini sebuah ironi sejarah ?!?!
(Dituis oleh Badrut Tamam untuk Bulan Bintang Media)
Diposting oleh Laskar Hijau Online di 17.19 1 komentar
Label: Dunia Islam, Karikatur Nabi Muhammad, Kejahatan Media, Kosovo Merdeka, Partai Bulan Bintang, Politik Luar Negeri
19 Februari 2008
Sejenak Belajar dari Tapak – tapak panjang Perjuangan Kosovo untuk Merdeka
Perjuangan Panjang Bangsa Kosovo akhirnya berujung Kemerdekaan. Dalam berbagai catatan sejarah etnis muslim albania sejak tahun 1968 telah menggagas dan menuntut kemerdekaan dari Pemerintah Yugoslavia namun gerakan itu berhasil ditumpas oleh penguasa yang berhasil memenjarakan ribuan aktivis muslim, saat itu Albania adalah salah satu Propinsi berpenduduk mayoritas Islam di Yugoslavia selain Bosnia Herzegovina semantara Kosovo adalah wilayah provinsi serbia yang berpenghuni 90 persen etnis muslim albania sementara sisanya berasal dari etnis serbia. Perjuangan untuk memerdekakan diri adalah upaya untuk mengembalikan kebebasan dalam menerapkan syariat Islam yang diberangus oleh penguasa yang senantiasa bertindak represif dan menganggap Islam yang Bangkit sebagai sebuah ancaman.
Kegigihan yang menguat dari para gerilyawan muslim Kosovo menentang hegemoni kekuasaan Serbia pasca runtuhnya negara Yugoslavia serta tragedi kemanusian yang dialami oleh ummat muslim Kosovo sejak tahun 1990 menjadi detonator pemicu sejarah baru yang akhirnya tercipta yaitu lahirnya satu lagi negara Islam di benua eropah Perdana Menteri Kosovo, Hashim Thaci secara resmi memproklamirkan berdirinya negara Kosovo dalam sebuah sidang parlemen darurat minggu, 17 Februari 2008 yang juga mengesahkan bendera negara Kosovo, Sebelum Deklarasi Kemerdekaan dilakukan Hashim Thaci mengadakan pertemuan dengan juru bicara parlemen Kosovo, Jakup Krasniqi dan menyatakan bahwa kemerdekaan sebagai momen yang sangat krusial dan tidak akan ditunda – tunda lagi. Kendati mendapat tentangan keras dari Pemerintah dan rakyat Serbia, namun dukungan sebagian besar anggota Uni eropa, Amerika Serikat dan Organisasi Konferensi Islam (OKI) semakin memantapkan langkah merdeka Kosovo.
Luapan syukur mewarnai jalan – jalan di prishtina, puluhan ribu warga tumpah ruah dan larut dalam sukacita yang mendalam, secara tertib mereka menari - nari, menyalakan kembang api dan mengibarkan bendera albania.
Pasca Deklarasi Kemerdekaan, kosovo harus terus menjaga stabilitas negaranya terutama dari ancaman serbia yang bereaksi keras dan telah mempersipakan serangkaian manuver diplomatik dan bersenjata, pendek kata Serbia tidak akan pernah rela kehilangan tanah Kosovo yang dianggapnya sebagai The Heartland of Serbia alias Jantung Serbia itu.
(Catatan Badrut Tamam Gaffas dari berbagai sumber)
Diposting oleh Laskar Hijau Online di 17.11 1 komentar
Label: Dunia Islam, Hashim Thaci, Kosovo Merdeka, Muslim Albania
18 Februari 2008
Tetralogi Laskar Pelangi menjadi Best Seller, Andrea Hirata ikuti jejak sang legenda Buya Hamka
Novel – novel kelas dunia kembali lahir dari goresan pena anak – anak bangsa, novel ayat – ayat cinta dan tetralogi laskar pelangi mampu menerobos kebekuan dan bersinar cemerlang di peringkat antar bangsa, kini kedua novelisnya Habiburrahman Saerozy dan Andrea Hirata telah membuat sebuah lompatan langkah yang gemilang untuk mengikuti jejak sang legenda Buya Hamka, berkarya dan menjadi fenomena.
Kini setelah sukses dan menjadi Best Seller, karya andrea hirata tidak hanya dialih bahasa-kan melainkan juga diburu produser untuk dialih media-kan ke layar lebar.Andrea Hirata memang sosok yang menarik, sebelumnya nama sastrawan muda belitong ini nyaris tak terdengar namun berkat tetralogi novelnya berjudul Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor dan Maryamah Karpov ia telah menciptakan sebuah karya sastra yang jenius religus sekaligus inspiratif dan menggugah jiwa. Tertawan dalam alineasi sosial dan ekonomi serta akses pendidikan yang terbatas justru melecut semangat ke 10 laskar – laskar muda belitong untuk berprestasi dan meraih pencapaian tertinggi. Laskar pelangi adalah sebuah memoar yang menghibur, menyentuh dan mengejutkan. Pada lembar pembuka andrea menuliskan “Kupersembahkan buku ini untuk Guruku Ibu Muslimah Hafsari, Bapak Harfan Effendy Noor dan sepuluh sahabat masa kecilku anggota laskar pelangi”
Di berbagai toko dan outlet novel terbitan Bentang Pustaka ini selalu habis terbeli, banyak yang terpaksa harus pulang dengan gigit jari karena kehabisan stock. Sebagian akhirnya memburu versi e-book dan rela bersusah payah menjelajahi internet untuk mencari Link Download E-Book Laskar Pelangi, Kalaupun berhasil masalah yang baru biasanya muncul lantaran E-Book Gratis yang bisa di-download umumnya hanya menampilkan beberapa bagian dan lagi – lagi pemburu novel laskar pelangi akan berhenti di sebuah titik …Penasaran !!!.
Berikut beberapa bait “Laskar Pelangi” :
Lintang adalah pribadi yang unik. Banyak orang merasa dirinya pintar lalu bersikap seenaknya, congkak, tidak disiplin, dan tak punya integritas. Tapi Lintang sebaliknya. Ia tak pernah tinggi hati, karena ia merasa ilmu demikian luas untuk disombongkan dan menggali ilmu tak akan ada habis-habisnya.
Meskipun rumahnya paling jauh tapi kalau datang ia paling pagi. Wajah manisnya senantiasa bersinar walaupun baju, celana, dan sandal cunghai-nya buruknya minta ampun. Namun sungguh kuasa Allah, di dalam tempurung kepalanya yang ditumbuhi rambut gimbal awut-awutan itu tersimpan cairan otak yang encer sekali. Pada setiap rangkaian kata yang ditulisnya secara acak-acakan tersirat kecemerlangan pemikiran yang gilang gemilang. Di balik tubuhnya yang tak terawat, kotor, miskin, serta berbau hangus, dia memiliki an absolutely beautiful mind. Ia adalah buah akal yang jernih, bibit genius asli, yang lahir di sebuah tempat nun jauh di pinggir laut, dari sebuah keluarga yang tak satu pun bisa membaca.
Lebih dari itu, seperti dulu kesan pertama yang kutangkap darinya, ia laksana bunga meriam yang melontarkan tepung sari. Ia lucu, semarak, dan penuh vitalitas. Ia memperlihatkan bagaimana ilmu bisa menjadi begitu menarik dan ia menebarkan hawa positif sehingga kami ingin belajar keras dan berusaha menunjukkan yang terbaik.
Jika kami kesulitan, ia mengajari kami dengan sabar dan selalu membesarkan hati kami. Keunggulannya tidak menimbulkan perasaan terancam bagi sekitarnya, kecemerlangannya tidak menerbitkan iri dengki, dan kehebatannya tidak sedikit pun mengisyaratkan sifat-sifat angkuh. Kami bangga dan jatuh hati padanya sebagai seorang sahabat dan sebagai seorang murid yang cerdas luar biasa. Lintang yang miskin duafa adalah mutiara, galena, kuarsa, dan topas yang paling berharga bagi kelas kami.
- - - o o o - - -
Suatu hari dalam pelajaran budi pekerti, Bu Mus menjelaskan tentang karakter yang dituntut Islam dari seorang amir. Amir dapat berarti seorang pemimpin. Beliau menyitir perkataan Khalifah Umar bin Khatab.
“Barangsiapa yang kami tunjuk sebagai amir dan telah kami tetapkan gajinya untuk itu, maka apa pun yang ia terima selain gajinya itu adalah penipuan!” Rupanya Bu Mus geram dengan korupsi yang merajalela di negeri ini dan beliau menyambung dengan lantang.
“Kata-kata itu mengajarkan arti penting memegang amanah sebagai pemimpin dan Al-Qur’an mengingatkan bahwa kepemimpinan seseorang akan dipertanggungjawabkan nanti di akhirat ....” Kami terpesona mendengarnya, namun Kucai gemetar. Mendapati dirinya sebagai seorang pemimpin kelas ia gamang pada pertanggungjawaban setelah mati nanti, apalagi sebagai seorang politisi ia menganggap bahwa menjadi ketua kelas itu tidak ada keuntungannya sama sekali. Tidak adil! Lagi pula ia sudah muak mengurusi kami. Kami terkejut karena serta-merta ia berdiri dan berdalih secara diplomatis.
“Ibunda Guru, Ibunda mesti tahu bahwa anak-anak kuli ini kelakuannya seperti setan. Sama sekali tak bisa disuruh diam, terutama Borek, kalau tak ada guru ulahnya ibarat pasien rumah sakit jiwa yang buas. Aku sudah tak tahan, Ibunda, aku menuntut pemungutan suara yang demokratis untuk memilih ketua kelas baru. Aku juga tak sanggup mempertanggungjawabkan kepemimpinanku di padang Mahsyar nanti, anak-anak kumal ini yang tak bisa diatur ini hanya akan memberatkan hisabku!” Kucai tampak sangat emosional. Tangannya menunjuk-nunjuk ke atas dan napasnya tersengal setelah menghamburkan unek-unek yang mungkin telah dipendamnya bertahun-tahun. Ia menatap Bu Mus dengan mata nanar tapi pandangannya ke arah gambar Rhoma Irama Hujan Duit. Kami semua menahan tawa melihat pemandangan itu tapi Kucai sedang sangat serius, kami tak ingin melukai hatinya. Bu Mus juga terkejut. Tak pernah sebelumnya beliau menerima tanggapan selugas itu dari muridnya, tapi beliau maklum pada beban yang dipikul Kucai. Beliau ingin bersikap seimbang maka beliau segera menyuruh kami menuliskan nama ketua kelas baru yang kami inginkan di selembar kertas, melipatnya, dan menyerahkannya kepada beliau. Kami menulis pilihan kami dengan bersungguh-sungguh dan saling merahasiakan pilihan itu dengan sangat ketat. Kucai senang sekali. Wajahnya berseri-seri. Ia merasa telah mendapatkan keadilan dan menganggap bahwa bebannya sebagai ketua kelas akan segera berakhir. Suasana menjadi tegang menunggu detik-detik penghitungan suara. Kami gugup mengantisipasi siapa yang akan menjadi ketua kelas baru.
Sembilan gulungan kertas telah berada dalam genggaman Bu Mus. Beliau sendiri kelihatan gugup. Beliau membuka gulungan pertama. “Borek!” teriak Bu Mus.
Borek pucat dan Kucai melonjak girang. Terang-terangan ia menunjukkan bahwa ia sendiri yang telah memilih Borek, kawan sebangkunya yang ia anggap pasien rumahsakit jiwa yang buas. Bu Mus melanjutkan. “Kucai!” Kali ini Borek yang melonjak dan Kucai terdiam.
Kertas ketiga “Kucai!”, Kucai tersenyum pahit. Kertas keempat “Kucai!” Kertas kelima.“Kucai!” Kucai pucat pasi. Demikian seterusnya sampai kertas kesembilan. Kucai terpuruk. Ia jengkel sekali kepada Borek yang tubuhnya menggigil menahan tawa. Ia memandang Borek dengan tajam tapi matanya mengawasi Trapani. Karena Harun tak bisa menulis maka jumlah kertas hanya sembilan tapi Bu Mus tetap menghargai hak asasi politiknya. Ketika Bu Mus mengalihkan pandangan kepada Harun, Harun mengeluarkan senyum khas dengan gigi-gigi panjangnya dan berteriak pasti.
“Kucai ...!” Kucai terkulai lemas.
Hari ini kami mendapat pelajaran penting tentang demokrasi, yaitu bahwa ternyata prinsip-prinsipnya tidak efektif untuk suksesi jabatan kering. Bu Mus menghampirinya dengan lembut sambil tersenyum jenaka. “Memegang amanah sebagai pemimpin memang berat tapi jangan khawatir banyak orang yang akan mendoakan. Tidakkah Ananda sering mendengar di berbagai upacara petugas sering mengucap doa: Ya, Allah lindungilah para pemimpin kami? Jarang sekali kita mendengar doa: Ya Allah lindungilah anak-anak buah kami ....”
- - - o o o - - -
Berikut ini adalah beberapa kutipan komentar tentang Laskar Pelangi :
“Saya larut dalam empati yang dalam sekali. Sekiranya novel ini difilmkan, akan dapat membangkitkan ruh bangsa yang sedang mati suri.”
- Ahmad Syafi’i Maarif, mantan Ketua PP Muhammadiyah -
“Saya sangat mengagumi Novel Laskar Pelangi karya Mas Andrea Hirata. Ceritanya berkisah tentang perjuangan dua orang guru yang memiliki dedikasi tinggi dalam dunia pendidikan. Novel ini menunjukkan pada kita bahwa pendidikan adalah memberi hati kita kepada anak-anak, bukan sekadar memberikan instruksi atau komando, dan bahwa setiap anak memiliki potensi unggul yang akan tumbuh menjadi prestasi cemerlang pada masa depan, apabila diberi kesempatan dan keteladanan oleh orang-orang yang mengerti akan makna pendidikan yang sesungguhnya.”
- Kak Seto, Ketua Komnas Perlindungan Anak -
Andrea Hirata memberi kita syair indah tentang keragaman dan kekayaan tanah air, sekaligus memberi sebuah pernyataan keras tentang realita politik, ekonomi , dan situasi pendidikan kita. Tokoh2 dalam novel ini membawa saya pada kerinduan menjadi orang Indonesia...... A must Read!!!!
- Riri Riza , sutradara -
“Seru! Novel ini tidak mengajak pembaca menangisi kemiskinan, sebaliknya mengajak kita memandang kemiskinan dengan cara lain.”
- Koran Tempo -
Lewat tetralogi novel kontemporernya yang diperkaya dengan muatan budaya melayu yang Islamis sesungguhnya Andrea Hirata mengingatkan kita kepada sosok sang pujangga legenda Buya Hamka dengan karya – karyanya yang populer hingga ke mancanegara seperti Di Bawah Lindungan Ka’bah, Merantau Ke Deli dan Tenggelamnya Kapal Van der Wijck.
Secara halus novel ini menyeru kita untuk bangkit dengan segala potensi yang ada, “Terus berkarya dan mencipta sejarah”.
(Ditulis oleh : Badrut Tamam Gaffas untuk Bulan Bintang Media)
Diposting oleh Laskar Hijau Online di 18.05 14 komentar
Label: Andrea Hirata, Bentang Pustaka, Buya Hamka, E-Book Gratis, E-Book Laskar Pelangi, fenomena, Link Download
Belajar dari sebuah Proses, melelahkan namun mengasyikkan
Kupu – kupu dan madu adalah dua hal yang berbeda namun keduanya terbentuk melalui tahapan – tahapan proses yang sama bernama metamorfosa hingga keduanya sukses mencapai bentuknya yang paling paripurna yakni indah, menarik dan bermanfaat.
Perjalanan sebuah partai termasuk Partai Bulan Bintang kurang lebih juga demikian, sebuah metamorfosa harus secara ikhlas dan sungguh – sungguh dijalani karena hanya melalui tahapan itulah Bintang Bulan sebagai perwujudannya menjadi terbarukan dan ter-update sebagai partai baru dengan wajah baru, semangat baru dan pencapaian baru.
Bagaimana halnya dengan wajah – wajah lama ?!, justru dengan proses pembaruan itulah SDM lama harus memulai serangkaian proses upgrading seperti halnya SDM baru memulai semuanya dari nol kemudian tumbuh dan bergerak dalam irama kebersamaan yang harmonis. Coming together is beginning, Working together is progress dan Keeping together is Success. Lalu sudahkah kita percaya kepada sebuah kekuatan proses ???
Kekuatan Dibalik sebuah Proses inilah yang sering di suarakan oleh seorang Luthfi Maulana, sebuah nama yang tidak asing bagi keluarga besar PBB, selain kiprah politiknya di DPC PBB Kota Tangerang , bang luthfi juga aktif berkontribusi di berbagai media khususnya media online. Bagi peselancar media nama luthfi abiulil lebih familiar ketimbang Luthfi Maulana meskipun kenyataannya keduanya adalah sama.
Semoga Bang Luthfi tidak keberatan jika beberapa catatannya dipublikasikan disini karena catatan bang luthfi adalah catatan sebuah proses yang bisa menjadi sumber inspirasi bagi siapa saja yang mau mengambil pelajaran.
Catatan Bang Luthfi Maulana
Persiapan Verifikasi Partai Bintang Bulan ternyata cukup melelahkan tapi juga sangat mengasyikkan...melelahkannya karena kita seperti partai baru yang harus balik nama untuk hal-hal administratif ke birokrasi dan memberi penjelasan secermat mungkin kepada orang - orang yang heran karena ada dua papan nama sekretariat Partai Bulan Bintang dan Bintang Bulan atau rekrutmen anggota yang harus dimulai " Dari nol " karena bagi yang sudah tahu PBB1 (Partai Bulan Bintang) tidak lolos ET ada kemungkinan beralih ke partai lain dll. Tapi juga ada sisi yang mengasyikan yaitu kita ikut dalam proses secara langsung untuk mensupport agar PBB2 (Partai Bintang Bulan) dapat lolos Verifikasi administratif Depkeh HAM dan faktual oleh KPU. Soalnya dulu kita khan nggak begitu seperti sekarang ini Partai Bulan Bintang lolos ET pemilu 2004. Di Kota Tangerang ada 13 Kecamatan dan 104 Kelurahan, dari 13 kecamatan itu kami bentuk DPAC yang orang - orangnya muda semua sebagai Pengurus Harian dan yang tua-tua jadi MPAC -nya. Pada Oktober 2008 nanti Partai Bulan Bintang DPC Kota Tangerang masih harus berjuang agar dapat mewarnai perpolitikan di Kota Tangerang dalam Pilkada Kota dan kami para pengurus harus dapat membagi porsi secara efektif agar keduanya yaitu PBB2 sukses verifikasi dan PBB1 minimal dapat menunjukkan eksistensinya di Kota Tangerang. Mohon dukungan do’a agar kami semua PBB dalam lingkup kecil ini dapat memberikan sesuatu yang berarti demi eksisnya Bulan Bintang dan Bintang Bulan
Sekilas latar belakang
Sebelum era reformasi saya adalah simpatisan PPP dan sering menjadi pemandu sorak kalau pemilu. PPP pilihan saya waktu itu bukan berarti baik dalam idealisme karena memang belum ada partai islam yang lain. Nah, setelah Soeharto lengser 21 mei 1998 ada satu tokoh yang menarik perhatian saya yang sangat menonjol waktu itu namanya kemudian kini sangat akrab ditelinga saya dan bahkan setiap hari saya harus memanggilnya ( kenapa nih...he..he..he.. ) ya, Yusril Ihza Mahendra ketua majelis syuro PBB sekarang dan yang sering saya panggil tiap hari itu anak saya yang berumur 3 tahun namanya Yusril Fajar Maulana. Karena kenal dan simpatinya saya pada YIM itulah yang akhirnya tahu ada ikatan emosional antara Bang YIM dengan Masyumi atau Bintang Bulan, ketika ramai-ramai muncul Parpol baru menjelang Pemilu 1999 saya melihat diacara TV tentang adanya Parpol Islam baru bernama PARTAI BULAN BINTANG dengan Ketua umumnya Yusril Ihza Mahendra. Saat itu saya langsung melonjak dan bergetar hati saya " Inilah partai saya..." detik itu juga saya langsung cari kain hijau yang memang ada untuk tirai rumah saya dan saya buat gambar Bulan Bintang kemudian saya perbaharui setelah saya tahu standard lambang PBB. Itulah bendera pertama yang berkibar di Kelurahan tempat saya.
Setelah itu..saya berusaha mencari informasi kemana saya harus mencari teman-teman yang satu visi dengan saya atau minimal tahu tentang PBB. Sampai akhirnya lewat secarik kertas saya dikasih informasi tentang keberadaan DPC PBB Kota Tangerang, bukan main girangnya saya. Saya berusaha menghubungi sekretariatnya dan disarankan membentuk Ranting ( PR ) saya bilang bahwa saat ini baru dua orang apa bisa bikin Ranting dan pengurus itu bilang minimal 10 orang. Akhirnya saya datangi kantor DPC itu untuk mendapat penjelasan tentang PBB yang lucunya nih, kebetulan saat saya datang itu para pengurus DPC sedang Rapat Harian dan Sekretaris DPC-nya waktu itu Bapak Helmi Fuad tidak menyangka kalau yang datang itu saya seorang anak muda dengan baju kaos dan celana levis dekil. Penampilan saya saat itu memang tidak seperti idealnya simpatisan Partai Islam....maklum kalau dilihat kini para pengurus PBB itu kebanyakan anak muda atau masih muda-muda. Dan dari sinilah awal saya jatuh cinta dan merasa Bulan Bintang itu bagian dari hidup saya, padahal ayah saya waktu mudanya dulu adalah aktivis NU (IPNU ). Kiranya itulah sekelumit tentang saya.
Terus Semangat walau apapun yang terjadi..Semoga kita tetap Istiqomah.......
(Catatan Luthfi Maulana untuk Bulan Bintang Media)
Diposting oleh Laskar Hijau Online di 17.28 0 komentar
Label: DPC PBB, Kota Tangerang, Partai Bintang Bulan, PBB News, pilkada, Verifikasi Partai
14 Februari 2008
Website baru PBB, Perekat Ukhuwah dalam Gelora Perjuangan Syariah
Bertambah satu lagi media tercipta untuk menggelorakan perjuangan syariah, website resmi Partai Bintang Bulan ini bisa diakses di www.bintangbulan.org , berbagai proses sedang dipersiapkan agar situs ini dapat segera di-launching dalam waktu dekat. Tampilan yang up to date dengan dominasi warna hijau nan sejuk dan kuning emas yang menyegarkan sudah bisa memberikan gambaran awal yang positif tentang situs ini. Secara khusus situs ini juga berusaha menjaring aspirasi masyarakat secara terbuka melalui jejak pendapat mengenai langkah – langkah strategis perjuangan partai.
Kerja Kreatif pembuatan website ini dilakukan oleh Bang Eddie Tarigan bersama timnya yang sebelumnya juga terbilang sukses dalam mengelola beberapa website Partai Bulan Bintang yang salah satunya bisa diakses di www.pbb-info.com , menurut Bang Igan website – website dan media yang sudah ada akan berusaha diperkaya dan dimaksimalkan sebagai media yang secara Istiqomah mendukung setiap langkah dalam memperkuat peran politik ummat Islam dalam dinamika kehidupan berbangsa.
Buya M. Natsir pernah berpesan dalam beberapa bait penggugah jiwa :
Dan janganlah dipilih hidup ini bagai nyanyian ombak
hanya berbunyi ketika terhempas di pantai
Tetapi jadilah kamu air-bah , mengubah dunia dengan amalmu
Kipaskan sayap mu di seluruh ufuk
Sinarilah zaman dengan nur imanmu
Kirimkan cahaya dengan kuat yakinmu
Patrikan segala dengan nama Muhammad
(Puisi Mohammad Iqbal berjudul “Harapan Kepada Pemuda” yang diterjemahkan oleh M. Natsir)
Akhirnya Bulan Bintang Media mengucapkan Selamat dan Sukses atas website baru PBB, semoga bisa menjadi media perekat ukhuwah dalam gelora perjuangan syariah.
(Ditulis oleh Badrut Tamam Gaffas untuk Bulan Bintang Media)
Diposting oleh Laskar Hijau Online di 08.24 0 komentar
Label: Eddie Tarigan, M. Natsir, Mohammad Iqbal, Partai Bintang Bulan, Perjuangan Syariah
04 Februari 2008
STOP ! PORNOAKSI YANG MEREBAK DALAM BALUTAN HARI VALENTINE
Tentu saja valentine day menjadi moment yang paling menguntungkan bagi pengusaha kartu ucapan, pengusaha bunga, pengusaha hotel, pengusaha aksesoris dan sejenisnya, Jadi jangan buru - buru terperangah apalagi tergoda dengan moment valentine day yang senantiasa tampil meriah.
Pada tahun 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi Hari Perayaan Gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati Santo Valentine yang secara kebetulan meninggal pada tanggal 14 Februari.
Catatan mengenai pendeta yang bernama santo valentine itupun masih bias karena hingga saat ini berkembang banyak versi khususnya latar belakang sejarah vonis hukuman mati yang dijatuhkan oleh penguasa romawi saat itu.
Versi yang paling terkenal adalah titah Kaisar Claudius II berupa larangan bagi para pemuda yang menjadi tentara untuk menikah karena menganggap tentara muda bujangan lebih tabah dan kuat di dalam medan peperangan daripada orang yang menikah. Tindakan kaisar mendapat tentangan dari Santo Valentine yang secara diam - diam menikahkan banyak pemuda hingga ia ketahuan dan ditangkap. Kaisar Cladius memutuskan hukuman gantung bagi Santo Valentine yang dilakukan pada tanggal 14 Februari 269 M. Versi ini ternyata banyak ditentang oleh sebagian kalangan gereja yang tetap beranggapan bahwa Santo valentine di eksekusi karena berani menyatakan tuhannya adalah Isa Al-Masih dan menolak tradisi penyembahan atas tuhan - tuhan dan dewa - dewa orang Romawi.
Kesimpulannya, Valentine day memang dirayakan oleh gereja - gereja untuk menghapuskan tradisi paganisme kaum romawi kuno dan untuk mengganti persembahan kepada dewa lupercus dengan ritual valentine, namun yang mengejutkan sejak tahun 1969 terdapat gerakan untuk menghapus perayaan valentine dari kalender gereja khususnya untuk menghapus mitos dan legenda tentang santo dan santa yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Jika dari kalangan gereja sendiri muncul kesadaran untuk tidak merayakan valentine day mengapa generasi muda kita justru tidak mau belajar dari fakta ini ?!?!...
Atas dasar fakta diatas dan diatas landasan niat untuk membentengi akhlak generasi muda kita maka sudah sewajarnya setiap ummat Islam mengambil peran penting untuk turut mengkampanyekan gerakan anti valentine day dan secara khusus menyerukan kepada pemuda pemudi Islam untuk tidak terlibat dalam acara kasih sayang dan percintaan ala valentine’s day. Di sejumlah negara Islam belakangan ini muncul gerakan terbuka untuk menolak peringatan valentine day, di Mesir beberapa kalangan ummat Islam menyerukan untuk merubah Valentine’s Day dengan Muhammad Day. Seruan ini disampaikan di sejumlah situs internet baik website maupun blog. Mereka menyerukan pembenahan pemahaman cinta dengan pemahaman yang benar sesuai dengan ajaran Rasulullah Muhammad SAW. Seruan ‘Muhammad Day’ ini juga disebarkan secara meluas melalui pesan elektronik (e-mail) dan pesan singkat ponsel (sms). Gagasan Muhammad Day semata - mata bertujuan sebagai gerakan insidental kampanye anti valentine day yang otomatis tidak diagendakan untuk dilakukan setiap tahun.
Siapapun bisa menjadi bagian dari gerakan anti valentine day dengan menyebarkan pernyataan singkat dibawah ini melalui pesan singkat (sms) :
"Stop Pornoaksi yang merebak dalam balutan valentine day, mari kita benahi pemahaman tentang cinta dan kasih sayang yang benar sesuai dengan ajaran Islam dan tuntunan Rasulullah Muhammad SAW".
(Ditulis oleh Badrut Tamam Gaffas)
Diposting oleh Laskar Hijau Online di 20.08 9 komentar
Label: 14 Februari, gerakan kapitalis, hari kasih sayang, Muhammad Day, Perayaan Lupercalia, romawi kuno, Santo Valentine, Stop Pornoaksi, tradisi paganisme, Valentine Day
Imlek dan Rekam Jejak Kyai Kuning dalam penyebaran dan pengembangan Syiar Islam di Nusantara
Kini setelah masyarakat cina modern tersebar maka secara perlahan - lahan terjadi proses pembaruan dan pembauran dengan tingkatan yang berbeda. Kini komunitas cina modern menjadi penganut beragam agama dan kepercayaan namun yang membanggakan simbol - simbol budaya dan tradisi leluhur menjadi sebuah simpul perekat diantara mereka sehingga secara sadar mereka berusaha melestarikannya dari masa ke masa.
Perayaan imlek dengan salam khasnya "GONG XI FAT CAI" selain menjadi gelar budaya masyarakat cina juga dipercaya menjadi cagar budaya, pada moment itulah sejumlah kesenian khas negeri naga dipertunjukkan seperti pawai lampion, barongsai atau liang liong dalam gebyar warna merah yang dominan.
JEJAK KYAI KUNING
Negeri Cina ternyata tidak hanya terkenal di mancanegara sebagai negeri kuning dengan sungai kuning (Hwang Ho), jika dilihat sejarah penyebaran agama Islam di nusantara maka peran penganjur - penganjur agama Islam dari negeri tiongkok patut dikedepankan, merekalah yang kemudian disebut oleh orang - orang pribumi atau masyarakat jawa sebagai kyai kuning.
Jejak kyai kuning sangat terlihat pada beberapa aristektur masjid tua dan bersejarah yang mengadopsi arsitektur khas negeri tiongkok dan memadukannya dengan arsitektur lokal dan timur tengah. Masjid Jami' Sumenep dan Asta tinggi yang monumental sebagai makam raja - raja sumenep memperlihatkan jejak - jejak peninggalan kyai kuning dalam pembangunan peradaban Islam.
Cerita tentang kyai kuning ini tidaklah lengkap tanpa menyebutkan seorang bahariwan agung Laksamana Cheng Ho yang memimpin pelayaran muhibah sebanyak tujuh kali antara tahun 1405 hingga 1433 dan mengunjungi 30 negara di rantau melayu, Asia Selatan dan Timur Tengah. Chengho dan armadanya diyakini oleh banyak sejarawan dunia mempunyai andil yang besar dalam penyebaran agama Islam di semenanjung melayu termasuk di Pulau Jawa dan Sumatera. Dalam Perjalanannya ke Jawa Timur yang bertepatan pada hari Jum'at, Chengho didaulat sebagai Kyai Kuning yang berkhutbah di hadapan ratusan warga surabaya, diriwayatkan pula bahwa armada chengho juga mentransformasikan beberapan kemahirannya di berbagai disiplin ilmu seperti perikanan, pertanian, peternakan dan pertukangan.
Kisah Heroik Kyai Kuning dalam syiar agama Islam adalah kepeloporan Pangeran Jin Bun putra prabu Brawijaya (1453 - 1478) dari seorang selir berdarah cina yang dalam beberapa catatan sejarah disebutkan beragama Islam. Pangeran Jin Bun yang beragama Islam diberi kedudukan sebagai Bupati Demak yang bergelar Raden Patah. Dari Demaklah gerakan reformasi sang kyai kuning di mulai. Raden Patah melihat kebesaran majapahit hanyalah semu belaka sebab persatuan dalam negeri melemah sementara penyebaran agama Islam di Pantai Utara dan Pesisir Timur Pulau Jawa sudah demikian meluasnya yang dipelopori oleh pedagang - pedagang tiongkok yang sebagian besar beragama Islam dan dukungan dari para sunan yang terkenal sebagai wali sembilan (wali songo). Pada sekitar tahun 1500 M, Raden Patah/Jin Bun/R. Bintoro yang memerintah di Demak, secara terbuka memutuskan ikatan dari Majapahit yang sudah tidak berdaya lagi, dan atas bantuan daerah-daerah lain yang telah Islam antara lain Gresik, Tuban dan Jepara, Raden Patah mendirikan Kesultanan Islam yang berpusat di Demak.Dari Demaklah cita - cita Kyai Kuning untuk penyebaran dan pengembangan Syiar Islam dimulai dan Dari Demaklah Kebangkitan Islam pada mulanya disuarakan dan diperjuangkan hingga ke penjuru nusantara.
JEJAK KYAI KUNING DAN MASJID MOHAMMAD CHENGHO
Selain Jejak Perjuangan Kyai Kuning ternyata terdapat sejumlah tapak sejarah yang tersisa seperti kronik bersejarah kerajaan nusantara, peta , benda kuno juga bangunan bercorak arsitektur cina seperti kampung pecinan, klenteng, makam, masjid hingga istana.
Di tengah Kota Pahlawan Surabaya, PITI (Persatuan Islam Tionghoa Indonesia) berhasil merealisasikan pembangunan Masjid Laksamana Muhammad Chengho sebagai monumen atas dakwah chengho sekaligus sebagai sumbangsih nyata etnis tionghoa bagi kemajuan peradaban nusantara.
Berpijak pada semangat Imlek sepatutnya komunitas cina modern tidak semata – mata meriah dalam merayakannya melainkan meriah pula dalam gerakan pembaruan dan pembauran sebagaimana jejak yang dicontohkan oleh kyai kuning beberapa abad yang lampau. Kebesaran Negeri Kuning, Sungai Kuning dan Kyai Kuning bisa menjadi inspirasi dalam bersama menumbuhkan kesadaran sebagai anak bangsa dalam membangun satu negeri INDONESIA.
(Review&Post by Badrut Tamam Gaffas)
Diposting oleh Laskar Hijau Online di 19.59 7 komentar
Label: Asta Tinggi, Cina Perantauan, Demak, Imlek, kampung pecinan, Kyai Kuning, Laksamana Chengho, Lampion, lentera dakwah, Majapahit, Pangeran Jin Bun, PITI, Raden Patah
Sudahi Kontroversi "PKS, GERAKAN TARBIYAH BERKELAMIN GANDA"
Tercatat ada dua kali posting dengan judul "PKS, GERAKAN TARBIYAH BERKELAMIN GANDA" yang dikirimkan oleh seseorang berinisial "R" dengan permintaan untuk dapatnya ditampilkan dalam Blog Bulan Bintang Media.
Dalam kasus ini awalnya, kami pengelola Blog tidak melakukan apa - apa sehingga tulisan sepanjang tiga halaman disertai beberapa foto itu terendapkan dalam antrian moderasi, selanjutnya lima hari yang lalu kembali Mr. X yang berinisial "R" tersebut mengirimkan lagi tulisan sebagai sambungan dan begitupun tulisan tersebut kembali mengendap dalam antrean moderasi.
Akhirnya mengingat tekad untuk Melawan Black Kampanye dengan Blog Kampanye maka pada kesempatan ini "beberapa kutipan" atas tulisan tersebut akan ditampilkan sebagai upaya meluruskan "opini" yang berusaha dibangun oleh pihak pengirim dan demi merekat eratkan jalinan ukhuwah yang menyejukkan diantara sesama partai berbendera Islam khususnya menjelang kian dekatnya Pesta Demokrasi 2009.
Mr. X, Penebar Kontroversi
Mr. X yang berinisial "R" mengaku sebagai simpatisan PBB dan bergembira karena PBB akhirnya memilih opsi perubahan menjadi PBB (Partai Bintang Bulan), bukan opsi bergabung dengan partai - partai ber-platform Islam yang lolos ET (PPP dan PKS), bagi Mr. X Partai Keadilan Sejahtera "hanya luarnya saja yang Islami sementara dalamnya tidak", terbukti daei sikap politiknya yang tidak pernah tegas dan jelas, "Masuk wilayah abu - abu" dan secara tajam disebut sebagai "banci alias berkelamin ganda" alasannya PKS sengaja mengganjal perjuangan Piagam Jakarta dengan mengusung Piagam Madinah, PKS berusaha lari dari tanggungjawab sejarah sebagai Partai Islam yang seharusnya menyatukan komitmen untuk memperjuangkan penegakan syariat islam melalui celah politik "Piagam Jakarta", sayangnya PKS terlalu "takabbur" untuk "mengubur sejarah" dan berjuang sendiri dengan mengibarkan "Piagam Madinah".
Mr. X juga meyayangkan gerakan tarbiyah yang menurutnya "diselewengkan dan berubah dari gerakan dakwah ke gerakan politik" sayangnya "politisasinya lebih kental dari dakwahnya" dengan kata lain "dakwah dipelintir untuk tujuan -tujuan pragmatisme politik", bagi Mr. X dakwah PKS hanya "lips service dan kamuflase" , slogan "bersih dan peduli" hanya alat untuk mengekploitasi bencana demi "ambisi politik mereka" bahkan demontrasi-pun dianggap bagian dari dakwah yang berpahala dengan selalu mengikutsertakan wanita dan anak - anak padahal mereka (wanita dan anak - anak) tak lain hanyalah menjadi bumper atas maksud - maksud politik PKS, jika terjadi konfrontasi maka aparat akan berpikir berulang kali sebab yang dihadapi adalah wanita dan anak - anak.
Mr. X tak ketinggalan membuat 101 kepanjangan dari PKS yang tidak "etis" untuk dipublikasikan disini, pada posting kedua Mr. X juga melampirkan scanning cuplikan iklan koran 100 tahun Kebangkitan Bangsa dalam salah satu kegiatan PKS di Bali, tentu saja scan foto itu disertai dengan paparan opini yang menajam antara lain "100 tahun kebangkitan bangsa merupakan bentuk pengingkaran terbuka PKS terhadap lahirnya SDI/SI pada 1905 sekaligus pengakuan PKS terhadap Boedi Oetomo 1908 sebagai pelopor kebangkitan nasional"
Tanggapan Bulan Bintang Media terhadap Kontroversi diatas
Terhadap pernyataan - pernyataan Mr. X berinisial "R" , kami merasa tidak pada posisi dan dalam kapasitas yang memadai untuk mengomentari "benar dan tidaknya" tapi menurut kami tindakan untuk menebarkan isu - isu tersebut bukan tindakan yang "benar dan bijak" sebab bisa - bisa akan memicu ketegangan sesama ummat Islam yang seharusnya sedapat mungkin berusaha mengedepankan persamaan dan bukannya justru memperuncing apalagi menajamkan sikap dan pilihan politik yang berbeda.
Kepada Mr. X yang mengaku sebagai simpatisan PBB dihimbau untuk mengakhiri isu - isu kontroversial dan jangan pernah lagi mempublikasikan-nya di media - media lainnya kecuali memang "keruhnya keadaan" yang anda harapkan.
Sebagai simpatisan Partai Islam, seharusnya anda bertindak atas dasar "akhlakul karimah" kalaupun menurut anda kebenaran harus diekspresikan tentu masih banyak jalan menyuarakan kebenaran tanpa pernah merugikan pihak lain dan merusak citra sendiri, sebab hakikatnya sebagaimana A'A Gym (KH. Abdullah Gymnastiar) sering berpesan "teko itu ya..mengeluarkan isi teko" dalam artian kebenaran tidak bisa disuarakan dengan cara - cara yang merusak kebenaran itu sendiri.
Kepada pihak - pihak yang berusaha di "serang" oleh Mr. X kami ingin menegaskan bahwa pernyataan - pernyataan tersebut haruslah disikapi secara bijak sebagai bentuk koreksi dan secara terbuka kami meminta sudahi saja kontroversi ini dan mari kita bangun kesepahaman dan kesatuan sikap dalam memperjuangkan Islam dan Aspirasi ummat Islam dengan cara - cara yang "elegan dan Islami"
Akhirnya ... La Tahzan Innallaha Ma'ana.
(Ditulis oleh Badrut Tamam Gaffas untuk Bulan Bintang Media)
Diposting oleh Laskar Hijau Online di 17.29 67 komentar
Label: Black Kampanye, elegan dan islami, KH Abdullah Gymnastiar, Partai Bintang Bulan, Partai Keadilan Sejahtera, Piagam Jakarta, Piagam Madinah, PKS, Sudahi Kontroversi
Translate This Blog !
Widget edited by gerbangsukses
Blog Archive
-
▼
2008
(52)
-
▼
Februari
(12)
- Sujud Syukur dan Iringan Takbir Hantarkan Partai B...
- Fenomena Al Qur’an Digital, Fenomena Ayat – ayat C...
- Semburan lumpur lapindo, perluasan dampak sosial d...
- Tuan Guru Bajang , Demi Ishlahul Ummah melangkah d...
- “Ogah” akui Kosovo Merdeka, Indonesia “sejajarkan”...
- Sejenak Belajar dari Tapak – tapak panjang Perjuan...
- Tetralogi Laskar Pelangi menjadi Best Seller, Andr...
- Belajar dari sebuah Proses, melelahkan namun menga...
- Website baru PBB, Perekat Ukhuwah dalam Gelora Per...
- STOP ! PORNOAKSI YANG MEREBAK DALAM BALUTAN HARI V...
- Imlek dan Rekam Jejak Kyai Kuning dalam penyebaran...
- Sudahi Kontroversi "PKS, GERAKAN TARBIYAH BERKELAM...
-
▼
Februari
(12)