masa depan perjuangan syariah

Masa Depan Perjuangan Syariah

Sebagai Partai Islam yang Berkemajuan Perjuangan Syariah tetap menjadi ruh dan starting point / landasan bagi perjuangan partai. Perjuangan ini hakikatnya adalah perjuangan dari generasi ke generasi yang api dan gelora semangatnya tak akan padam [...]
klaim budaya oleh malaysia

Klaim Budaya Berulang, Tindak Tegas Malaysia

Pemerintah bisa bersikap lebih keras dengan menarik Duta Besar Indonesia di Malaysia. “Atau sebaliknya. Jika pemerintah mampu bersikap tegas, menurut Yusron, Malaysia akan lebih menghormati Indonesia [...]
next masyumi

The Next Masyumi Bagian 2

Jejak Panjang Perjuangan Masyumi untuk ummat dan bangsa tidak bisa begitu saja dihapuskan , Ia lahir dari ide besar Islamic Modernization, sebagai partai ia bisa dibubarkan tetapi sebagai ide besar ia akan tetap muncul dalam bentuk yang lain. [...]
jejak kyai kuning

Jejak Kyai Kuning dalam Syiar Islam Nusantara

Dari Demaklah cita - cita Kyai Kuning untuk penyebaran dan pengembangan Syiar Islam dimulai dan Dari Demaklah Kebangkitan Islam pada mulanya disuarakan dan diperjuangkan hingga ke penjuru nusantara[...]

21 Desember 2007

Yusril “CHENGHO” Ihza Mahendra dan Komunitas Blogger Bulan Bintang


Bagi Penulis, Bang Yusril memang sosok yang langka, karirnya tidak sebatas sebagai akademisi dan politisi, karirnya tidak berhenti lantaran didepak dari kursi KIB oleh sebuah “konspirasi”, karir bang yusril justru berlanjut sebagai seorang aktor yang mampu memerankan Laksamana Chengho, seorang bahariwan agung dari Tiongkok dalam sebuah serial Film Televisi berjudul “Admiral Zheng He” , kali ini profesinya bertambah satu lagi yakni menjadi Blogger seperti yang bisa kita lihat di http://yusril.ihzamahendra.com dan http://mahendra-ihza-yusril.blogspot.com


 







yusril-chengho-ihza-mahendra2.jpg








Blog dan Rumah Terbuka (open house)




 


Langkah Bang Yusril nge-blog ternyata ditanggapi secara positif oleh banyak pihak, utamanya komunitas blogger yang langsung menyerbu blog-nya dan memberikan dukungan, pesan dan komentar. Blog bang yusril ibarat rumah terbuka (open house), siapapun bisa datang dan berinteraksi dan melalui blog itu pula masyarakat dan komunitas blogger bisa melihat sisi – sisi lain bang yusril yang selama ini jarang di ungkap oleh media.


 





Dalam perkenalan perdana di dunia blog yang diposting 1 November pukul 00.40 lalu, Yusril menulis:


 





"Atas saran beberapa sahabat yang saya kenal melalui blog, maka hari ini saya menciptakan blog saya, sebagai wahana komunikasi bertukar pikiran secara jernih, intelektual dan simpatik, atas dasar prinsip saling hormat-menghormati."




"Melalui blog ini, saya ingin berbagai pemikiran, pengalaman dan gagasan, yang barangkali akan bermanfaat untuk menambah wawasan dalam menyikapi berbagai peristwa yang terjadi di sekitar kita. Apa yang saya ungkapkan, mungkin saja bersifat subyektif, karena didasarkan pada titik pandang, falsafah dan keyakinan keagamaan yang saya anut."


 





Secepat Yusril Ihza Mahendra menulis blog pertamanya di blogger.com, tepat seratus blogger memberikan komentarnya. Tulisan-tulisan Yusril lainnya di www.vavai.com, priyadi.net, dan http://yulian.firdaus.or.id/ juga direspon positif kalangan blogger. Dan dalam beberapa hari, ratusan netters lainnya ramai “mengerubuti” sang blogger baru. Semula, Yusril hanya mengomentari sebuah postingan tentang film Laksamana Cheng Ho yang dilakoninya. Ujung ujungnya, mantan mensesneg itu didorong-bujuk-paksa - untuk membuat blog sendiri, yang ternyata langsung ramai disambut para bloggers.


 





Film Laksamana Cheng Ho dan Misi Perdamaian “Memadamkan kebencian Pribumi terhadap Etnis Tionghoa”.






 


Dalam Blognya Bang Yusril mencantumkan gambar adegan syuting film admiral Zheng He yang dibintanginya, dalam uraiannya seperti yang ditampilkan dalam beberapa blog kawan blogger bang yusril, secara tersirat terungkap bahwa Film Laksamana Cheng Ho juga mengandung Misi Perdamaian yakni “Memadamkan kebencian Pribumi terhadap Etnis Tionghoa”.










“Sebagian Muslim Indonesia ada yang agak “benci” dengan etnis Cina di tanah air. Kebencian itu mungkin dipicu oleh politik kolonial Belanda yang membagi penduduk Hindia Belanda ke dalam tiga golongan, yakni Eropa, Timur Asing dan Inlander”.








 


Kelompok Timur Asing terbesar ialah etnis Cina. Mereka sengaja dijadikan sebagai kelompok “kelas menengah” yang mendapat dukungan untuk menguasai perdagangan. Oleh Belanda, etnis Cina dilarang tinggal di pemukiman Inlander. Untuk mereka disediakan lokasi khusus, yang kelak terkenal dengan sebutan Pecinan atau China Town.




Sebagian kebencian juga disebabkan adanya “pemihakan” oleh etnis Cina kepada Belanda, walau pernah juga etnis Cina memberontak di daerah Glodok, sehingga ribuan etnis Cina dibantai Belanda di abad 18.




 




Hal lain, juga disebabkan oleh keengganan peranakan Cina — akibat politik kolonial — berbaur dengan pribumi. Orang-orang Cina Muslim segenerasi dengan Cheng Ho, baik di Malaka maupun di Jawa dan Palembang, segera membaur dengan pribumi.Lama-kelamaan keberadaan mereka seolah lenyap ditelan sejarah karena telah menyatu dengan pribumi tadi.


 





Orang Cina Muslim, termasuk Cheng Ho, adalah penganut mazhab Hanafi. Namun lama-kelamaan karena berbaur, keturunan mereka juga mengikuti mazhab Syafii, yang dominan di Asia Tenggara. Tidak ada perbedaan prinsipil antara kedua mazhab hukum Islam itu.
Namun, “kebencian” pribumi Muslim dengan etnis Cina tidaklah merata. Di Bangka Belitung, mereka bersatu dan tidak pernah terjadi konflik. Orang Cina dalam jumlah besar, sudah ada di Bangka-Belitung sejak Dinasti Sung, kira-kira 200 tahun sebelum Cheng Ho (dari Dinasti Ming). Bahkan, berbagai keramik dari zaman Dinasti Tang (abad 6-9 M) sudah ditemukan di tanah maupun laut sekitar Belitung ...

 





Blog : Jurnalistik Independen






Blog ternyata merupakan media jurnalistik dengan pemberitaan yang lebih fair dan original, sangat berbeda dengan media-media pada umumnya yang masih sering terjebak dalam konflik kepentingan tertentu.





Seorang Blogger bernama Adji Wigjoteruna memberikan tanggapannya:


 





Saya kebetulan baca komen-komen baca di-blognya Jay. Ternyata banyak info mengenai pikiran dan pendapat Bapak (Yusril) yang selama ini tidak diketahui oleh publik. Saya setuju dengan pendapat Bapak bahwa media massa [Indonesia] seringkali tidak fair dalam menjalankan tugas jurnalistiknya, masing-masing media ternyata memang memiliki 'kepentingan-kepentingan' tertentu.


 





Pernyataan senada tentang perlunya independensi media juga banyak disampaikan oleh para blogger seperti halnya komentar seorang blogger pada tulisan Masalah “Uang Tommy” di Bank Paribas (komentar #9) :


 




diluar konteks di atas…. saya sendiri melihat banyak hal simple di blow-up sampai jadi berita besar….. sedangkan berita besar ditekan habis hingga tak bergema……. saya gak tau siapa & apa yang menyebabkan ini…… apakah wartawannya, Redaksi atau owner pemilik media….mudah2an blog bisa membuat warna lain deri kebenaran dan keseimbangan berita……..


 





Para Blogger dan Komunitas Blogger memang selalu menyediakan ruang terbuka untuk diskusi publik bagi setiap tulisan yang di posting sehingga partisipasi publik yang berhasil dijaring merupakan potensi yang besar untuk memperkaya sebuah tulisan dan fakta yang diungkapkan melalui media.


 





Komunitas Blogger Bulan Bintang





 


Berikut ini hasil posting bang yusril melalui blog-nya :


 




KENANG-KENANGAN DI MASA KECIL (BAG III), 14 Desember 2007
KENANG-KENANGAN DI MASA KECIL (BAG II), 13 Desember 2007
KENANG-KENANGAN DI MASA KECIL (BAG I), 6 Desember 2007
HUKUM ISLAM & PENGARUHNYA TERHADAP HUKUM NASIONAL INDONESIA, 5 Desember 2007
MASALAH "UANG TOMY" DI BANK PARIBAS, 30 November 2007
ETIKA, INTELEKTUALISME DAN PROPAGANDA, 24 November 2007



 


Dalam Blog-nya Bang Yusril juga menjawab kontroversi mengenai “Uang Tommy di BNP Paribas”, penjelasan bang yusril sepanjang 33 Alinea itu disampaikan dengan sangat terbuka, komprehensif dan secara “khas”, umumnya tanggapan positif diberikan atas klarifikasi ini bahkan tak urung banyak pula berbagai pihak yang mengharap klarifikasi serupa atas “pemberitaan yang tidak fair” mengenai AFIS, Resuffle Jilid II , Koalisi Tiga Kaki Pada Pilpres 2004, dan tema – tema besar yang selama ini menggelinding di media secara sepihak dan sangat tidak berimbang.


 





Keseriusan bang yusril sebagai seorang blogger menjadi inspirasi dan menyisakan jejak yang perlu diikuti oleh keluarga besar bulan bintang terutama yang selama ini bergiat di medan “pergolakan” media. Selain para politisi bulan bintang yang pernah meluncurkan website seperti Bang Hamdan Zoelva, Bang Ahmad Sumargono, Bang Erry Ridwan Latief dan belakangan ini Bang Ali Mochtar Ngabalin, keberadaan blog juga sangat memberi manfaat bagi menyampaikan pesan – pesan moral, fakta – fakta dakwah dan pergerakan serta mensosialisasikan tema – tema penting seputar kebangsaan dan keislaman secara terbuka.


 





Meningkatnya Kesadaran Blogging dan mengakses media di kalangan keluarga besar bulan bintang merupakan modal untuk membangun eksistensi komunitas keluarga besar bulan bintang sebagai komunitas yang tidak hanya pantas diperhitungkan di percaturan politik nusantara melainkan juga sebagai komunitas modern yang eksis di jagad maya, juga sebagai komunitas blogger yang terus bergelora menyeru akan indahnya syariah dan semangat untuk tetap memperjuangkannya dari masa ke masa.






(Penulis: Badrut Tamam Gaffas untuk Bulan Bintang Media)




Sumber :




http://yusril.ihzamahendra.com




http://www.kompas.com




http://satrioarismunandar.multiply.com

6 komentar:

luthfi maulana mengatakan...

Assalamu'alaikum Wr.Wb
Salam Kenal, Salam Bulan Bintang !
Saya sering mengamati keaktifan Abang di Website yang " berbau " Bulan Bintang dan Tokoh - tokohnya, kalau boleh tahu apakah Abang... ( panggilannya apa ya ? ) salah seorang pengurus PBB atau Aktifis Organisasi Islam ? Semoga Abang berkenan menjawab dan semoga kita dapat menyambung silaturahmi melalui wadah Bulan Bintang...

Badrut Tamam Gaffas mengatakan...

Terimakasih Mas Luthfi Maulana atas dukungannya, jawabannya saya kirim ke alamat e-mail mas supaya bisa detail…Salam Bulan Bintang Juga !!!, Kunjungi terus Bulan Bintang Media dan Jangan Sungkan untuk memberikan Kritik ataupun apasaja...
Di tunggu tindaklanjutnya...

Andi Sangka mengatakan...

etnis China adalah yang membuat bangkrut negara, populasi mereka sedikit, tapi masalah yg ditimbulakan banyak. 99% dana BLBI mereka yg rampok. 90 % pelaku ilegal loging mereka, mereka yg meracuni bangsa ini dgn narkoba, judi, pelacuran. mereka penyeludup terbesar. Mereka yg menyiksa pembantu pribumi, mereka yg memeras keringat buruh, mereka tukang suap. Siapa bilang jaman orba mereka diperlakukan diskriminasi? Justru mereka adalah anak emas rezim itu. Buktinya konglemerat cinalah yang berkuasa pada saat itu. Pejabat2 yg jujur dengan uangnya mereka sikat. Buktinya Alm Baharudin Lopa, pwjabat asal daerah kita yg jujur itu, karirnya mentok di Kejaksaan gara2 lobi etnis china kpd Mbah Harto yg ketika itu berkuasa. Srkarang mereka berkoar-koar seolah-0lah dulu mereka suku yg dianaktirikan dgn di blow up oleh media yang barangkali hijau matanya melihat duit, dan pendekar buta Abdurrachman Wahid

Badrut Tamam Gaffas mengatakan...

Mari kita sama - sama ingat "Janganlah kebencian atas suatu kaum melalaikan kita dari berbuat adil"
Bung Andi Sangka, tak bijak kita mengeneralisir bahwa tabiat "segelintir" etnis cina cukup menggambarkan tentang bagaimana etnis cina secara keseluruhan.
Kebencian hanya akan melahirkan kebencian jadi marilah kita bangun kehangatan persahabatan untuk menguraikannya...semoga anda berkenan

husin mengatakan...

Bro. Andi,
Bolehlah ente jalan jalan ke seantero pelosok
Nusantara. Mulai ke yang deket deket aje, tengok
Cina Benteng. Same same sengsaranye. Cina Singkawang, setali tiga uang.

muthofar mengatakan...

assalamu'alaikum wr. wb.
saya melihatnya anda seorang muslim, jadi tidak salah jika anda menjadi pemimpin di indonesia yang masyarakatnya mayoritas muslim. saya pada debat di televisi swasta yang saya lihat sempat trenyuh karena pada debat tersebut bertema pemimpin non muslim di Indonesia, dan jawaban dari para narasumber tidak memilki kejelasan jika ada pemimpin Islam yang masih bisa memimpin dan diterima. sehingga kesimpulannya lebih pada ketidak siapan umat islam indonesia untuk menerima pemimpin nonmuslim. maju terus bang yusril, hanya Allah swt yang tahu pemimpin Indonesia berikutnya.

:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

Template by : Kendhin @ 2 0 0 9