masa depan perjuangan syariah

Masa Depan Perjuangan Syariah

Sebagai Partai Islam yang Berkemajuan Perjuangan Syariah tetap menjadi ruh dan starting point / landasan bagi perjuangan partai. Perjuangan ini hakikatnya adalah perjuangan dari generasi ke generasi yang api dan gelora semangatnya tak akan padam [...]
klaim budaya oleh malaysia

Klaim Budaya Berulang, Tindak Tegas Malaysia

Pemerintah bisa bersikap lebih keras dengan menarik Duta Besar Indonesia di Malaysia. “Atau sebaliknya. Jika pemerintah mampu bersikap tegas, menurut Yusron, Malaysia akan lebih menghormati Indonesia [...]
next masyumi

The Next Masyumi Bagian 2

Jejak Panjang Perjuangan Masyumi untuk ummat dan bangsa tidak bisa begitu saja dihapuskan , Ia lahir dari ide besar Islamic Modernization, sebagai partai ia bisa dibubarkan tetapi sebagai ide besar ia akan tetap muncul dalam bentuk yang lain. [...]
jejak kyai kuning

Jejak Kyai Kuning dalam Syiar Islam Nusantara

Dari Demaklah cita - cita Kyai Kuning untuk penyebaran dan pengembangan Syiar Islam dimulai dan Dari Demaklah Kebangkitan Islam pada mulanya disuarakan dan diperjuangkan hingga ke penjuru nusantara[...]

05 Mei 2008

Krisis Sejarah Atas Satu Abad Kebangkitan Nasional

Kebangkitan sesungguhnya adalah peristiwa besar terlebih jika usia kebangkitan itu telah mencapai 100 tahun, wajar jikalau banyak komponen bangsa dan bahkan tokoh nasional yang kemudian berupaya meraih momentum kebangkitan ini. Satu abad kebangkitan ("1908 – 2008") berarti kita meng-amini dan secara sadar mengakui bahwa Boedi Oetomo adalah tonggak kebangkitan nasional yang sebenar – benarnya.




Secara obyektif kita mengakui demikian lantaran banyak hal khususnya untuk mentradisikan sesuatu yang sama dan seragam dari masa ke masa, 20 Mei terlanjur diakui sebagai hari kebangkitan nasional dan proses reproduksi atas pengakuan tersebut tetap berjalan karena mendapat legitimasi yang lebih dari pembelajaran tekstual sejarah kebangsaan selama ini.


Kecenderungan proses cetak ulang atas tradisi kebangkitan nasional ini berimplikasi pada dua hal, disatu sisi pengakuan tersebut adalah pengakuan paling populer dan semua pihak menginginkan meraih popularitas itu namun disisi yang lain seolah kita menutup rapat – rapat terhadap adanya fakta – fakta yang berbeda yang secara obyektif sesungguhnya memiliki keterkaitan erat dengan momentum kebangkitan nasional.



Fakta Sejarah Kebangkitan Nasional yang terpinggirkan


Sudah lazim kita dengar bahwa Boedi Oetomo diakui oleh belanda sebagai organisasi kebangsaan pertama dan warisan penjajahan tersebut secara “tradisional” berhasil meminggirkan kenyataan bahwa ada versi lain yang disuarakan oleh aktivis – aktivis pergerakan Islam khususnya Keluarga Besar Bulan Bintang bahwa hakikatnya SI (Syarikat Islam) yang berdiri 16 Oktober 1905 adalah motor kebangkitan nasional yang sesungguhnya. Bahkan jika ditelusuri lebih jauh sesungguhnya media – media Penerbitan Islam seperti halnya Panji Masyarakat, Al Muslimun, Media Dakwah, Suara Masjid, Tabloid Abadi dan lain – lain sudah sejak lama menyuarakan pentingnya sikap “Kritis” atas fakta sejarah kebangkitan nasional yang selama ini terpinggirkan.



KH Firdaus AN adalah Tokoh dan Penulis Islam yang sepanjang hayat secara lantang menyerukan perlunya pembaharuan atas tradisi peringatan kebangkitan nasional, kritiknya melalui tulisan tersebar di berbagai media juga melalui buku – buku yang beliau tulis utamanya “Syarikat Islam Bukan Budi Utomo : Meluruskan sejarah pergerakan bangsa”, sayangnya buku tersebut sekarang sudah langka dan sudah tentu sangat terpuji jika diantara kita yang “memilikinya” bersedia berbagi dan mempublikasikan buku tersebut secara terbuka melalui blog atau website sebagai bagian dari upaya pelurusan sejarah pergerakan bangsa.


Menurut KH Firdaus AN jika dipelajari dari Anggaran Dasarnya yang berbahasa belanda ternyata Budi Utomo secara terang mengadopsi semangat kedaerahan yang kental karena tujuan organisasi ini adalah menggalang kerjasama guna memajukan tanah dan bangsa Jawa dan bangsa Madura secara harmonis. Budi Utomo menitik beratkan pada perbaikan taraf hidup orang – orang Jawa dan Madura di bawah kekuasaan Ratu Belanda sebaliknya Syarikat Islam patut dikedepankan bukan saja karena keanggotaannya yang bersifat terbuka melainkan karena sesungguhnya SI-lah cikal bakal lahirnya pergerakan kebangsaan modern.



Syarikat Islam dan Kebangkitan Pergerakan Modern Indonesia



Syarikat Islam (SI) tidak sebatas pergerakan Islam melainkan pergerakan nasional yang terbuka terbukti SI mewadahi berbagai latar belakang ideologi termasuk bergabungnya beberapa anggota yang ber-ideologi radikal seperti Semaun, Darsono dan Alimin yang kemudian dikenal sebagai SI Merah. Sebagai Bapak Pergerakan Nasional Rumah HOS Tjokroaminoto di Gang Peneleh 7 Surabaya menjadi tempat indekost bagi tokoh – tokoh pergerakan, disanalah tempat diskusi politik dan kebangsaan lintas ideologi.


3 orang tokoh pergerakan yang berguru dan indekost di rumah HOS Tjokroamnito adalah Ir. Soekarno, Kartosuwiryo dan Semaun. Ketiganya dikenal lantaran banyak memberikan warna bagi perjalanan pergerakan nasional, Bung Karno kemudian hijrah ke Bandung dan mendirikan partai nasional yang menjadi cikal bakal lahirnya PNI, Semaun dan kawan – kawannya kemudian mendirikan Partai Komunis Hindia Belanda pada tahun 1920 dan tidak lama berselang berubah menjadi Partai Komunis Indonesia yang diketuai oleh Semaun, sementara Kartosuwiryo kemudian dikenal sebagai Tokoh Islam yang berpengaruh luas dan sempat memproklamirkan berdirinya Negara Islam Indonesia.



Keengganan untuk meluruskan Sejarah


Pendek kata mengurai Syarikat Islam sebagai tonggak kebangkitan nasional menjadi menarik karena dipenuhi dengan catatan – catatan sejarah penting yang mengiringinya karena memang demikian adanya, karena Syarikat Islam adalah tonggak kebangkitan nasional yang sesungguhnya.


Pendek kata Budi Utomo sebagai pelopor kebangkitan nasional mungkin sebagian masih akan menilai demikian karena memang demikian adanya, karena pembaharuan atas krisis sejarah kebangkitan nasional masih menghadapi “tembok raksasa” yakni keengganan untuk meluruskan sejarah dengan dalih biarkan semuanya berjalan sebagaimana adanya… Wallahu A’lam



(Ditulis oleh Badrut Tamam Gaffas untuk Bulan Bintang Media)

12 komentar:

Aldi Feriyanto mengatakan...

Tidak Hanya Partai Nasionalis bahkan PAN baik Amin Rais maupun Sutrisno bachir dan PKS juga mengakui 20 mei sebagai hari kebangkitan yang aneh mengapa PBB yang partai kecil dan tidak lebih besar dari PKS teriak – teriak ingin menggantinya, jika tidak mau ya sudah mengapa mesti meributkan yang sudah berjalan baik selama ini.

Badrut Tamam Gaffas mengatakan...

Berikut sebuah perbandingan saya kutip dari artikel sdr. Rizky Ridyasmara di era muslim dan sepertinya meneruskan apa yang sering disampaikan oleh KH Firdaus AN.

Tujuan:
- SI bertujuan Islam Raya dan Indonesia Raya,
- BO bertujuan menggalang kerjasama guna memajukan Jawa-Madura (Anggaran Dasar BO Pasal 2).

Sifat:
- SI bersifat nasional untuk seluruh bangsa Indonesia,
- BO besifat kesukuan yang sempit, terbatas hanya Jawa-Madura,

Bahasa:
- SI berbahasa Indonesia, anggaran dasarnya ditulis dalam bahasa Indonesia,
- BO berbahasa Belanda, anggaran dasarnya ditulis dalam bahasa Belanda

Sikap Terhadap Belanda:
- SI bersikap non-koperatif dan anti terhadap penjajahan kolonial Belanda,
- BO bersikap menggalang kerjasama dengan penjajah Belanda karena sebagian besar tokoh-tokohnya terdiri dari kaum priyayi pegawai pemerintah kolonial Belanda,

Sikap Terhadap Agama:
- SI membela Islam dan memperjuangkan kebenarannya,
- BO bersikap anti Islam dan anti Arab (dibenarkna oleh sejarawan Hamid Algadrie dan Dr. Radjiman)

Perjuangan Kemerdekaan:
- SI memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan mengantar bangsa ini melewati pintu gerbang kemerdekaan,
- BO tidak pernah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan telah membubarkan diri tahun 1935, sebab itu tidak mengantarkan bangsa ini melewati pintu gerbang kemerdekaan,

Korban Perjuangan:
- Anggota SI berdesak-desakan masuk penjara, ditembak mati oleh Belanda, dan banyak anggotanya yang dibuang ke Digul, Irian Barat,
- Anggota BO tidak ada satu pun yang masuk penjara, apalagi ditembak dan dibuang ke Digul,

Kerakyatan:
- SI bersifat kerakyatan dan kebangsaan,
- BO bersifat feodal dan keningratan,

Melawan Arus:
- SI berjuang melawan arus penjajahan,
- BO menurutkan kemauan arus penjajahan,

Kelahiran:
- SI (SDI) lahir 3 tahun sebelum BO yakni 16 Oktober 1905,
- BO baru lahir pada 20 Mei 1908,

Semoga kita bisa berfikir obyektif

Ni Sulistyowati mengatakan...

btw selama ini kita mengikuti saja warisan penjajah

Ni Sulistyowati mengatakan...

mau menjadi ekor / mengekor dan tetap saja mau dijajah, dibodohi mentah - mentah.

sejarah memang penuh rekayasa dn itu tidak baik buat generasi yg akn datang ll mau bikin apa lha itu pemerintah saja masa bodoh bagaimana pula kita harus bersikap

Irma Rusvina mengatakan...

Kebgnkitan nasional jangan dirayakan dgn berlebihan,ingat bangsa inisedang susah karena BBM yang naik lagi, lucunya beberapa partai nekad konvoi kebangkitan dengan motor gede yang minta ampun borosnya,kayaknya tuh mereka omongnya saja pro wong cilik nyatanya samasekali tidak pedulikan nasib rakyat dan konvoi merah putih itu telah makan korban (sophan sophian)sudahi saja ! lebih baik cara kegiatan yang lbh ngaruh dan positif

Suryadi mengatakan...

Indonesia Bangkit - Indonesia BISA
BISA Apa ya?!
Rakyat Kecil bisa apa jika BBM naik
Rakyat Kecil bisa apa jika sembako naik
Rakyat Kecil bisa apa jika mitan dll antre & langka

Ya..rakyat kecil memang BISA
BISA BANGKIT berteriak dan menjerit
Pemerintah ini BISA APA ya...

bensalimy mengatakan...

Bung Aldi, bangsa ini tidak akan maju kalau semua orang punya pola fikir sama kaya ente.
Di negeri ini orang pinter banyak, saking pinternya sampe keblinger.

yuli trisna mengatakan...

setuju juga dengan komentar no 7 sebab hari gini memang kita kudu bisa membuka diri jangan mau terima begitu saja apalagi sejarah yang dicekokkan, agama saja kita tidak cukup sekedar menerima sebagai agama warisan sementara tidak tahu apa-apa sehingga melakukan apa2 atas dasar katanya karena ingin meneruskan yang udah - udah

fikreatif mengatakan...

saya juga telah memposting info yang sama, siapa yang mau membandingkannya, silakan ke tempat ku.

PutRi nDesO mengatakan...

ApaLaH arti keBanGKitan NasiOnaL jika Qt Tdk mau MemBanGKitKan diRi Qt seNDiri........

Lilhidayah mengatakan...

Kami GOLPUT, krn kecewa dengan partai2 yang mengaku berazaskan Islam, tp tak satupun aturan Islam kalien perjuangkan dinegeri tercinta ini. Bahkan UU Pornografi dan pornoaksi sekalipun seolah-2 kalien pura-2 bisu dan tuli.
Keberadaan Ahmadiyah dan aliran sesat lainnya kalien tak peduli.
Pernah dalam sebuah talk show seorang pembicara mengatakan telah memperjuangkan aturan Islam, contohnya UU Bank Syariah. Itu mah yang ada duitnya, lagi pula itu hanya penipuan kepada umat. Apakah benar sudah benar-2 syariah, krn dlm prakteknya tetap saja RIBA lebih dominan dan hanya dibungkus dengan nama-2 SYARIYAH. Sbg contoh, begitu kita buka tabungan langsung ketahuan, nasabah dan bank dapat masing-2 berapa, padahal belum ketahuan siapa yang akan menggunakan dana kita. Dan belum ada sejarahnya yang menabung tidak dapat bunga, walaupun yang menggunakan dana kita merugi.
Hal ini karena yang menggunakan dana kita itu untung maupun rugi ia tetap diberi kewajiban pembayaran yang jumlahnya sama besar.
Bahkan pd saat bunga Bank tinggi mencapai 64 % (zaman Presiden Habibi) Bank Syariyah kala itu juga memberi nilai yang sama kepada nasabahnya. Dan sekarang saat bunga Bank berkisar 4 - 8 % Bank Syariah juga memberi jumlah nilai yang sama. Apakah keuntungan dari hasil usaha pada saat Habibi berbeda dengan sekarang (Saya yakin keuntungan usaha/dagang tetap pada kisaran 20 %).
Apakah ini yang disebut-2 Syariyah. Bila ada orang terkena musibah (bencana alam contohnya), tetap harus memberikan jaminan dan dikenakan biaya serta bunga dengan kedok nama Islam yang jumlahnya sama aja dengan Bank Kafir dan jika tidak mampu bayar tetap disita dan dipaksa bayar.
APAKAH BEGINI CARA RASULLULLAH SAW mengamanatkan kepada kita umatnya.

JADI KAMI BENAR-BENAR KECEWA KEPADA PARTAI-PARTAI YANG BERASASKAN ISLAM TETAPI PRILAKUNYA HANYA SEMATA-MATA CARI KEDUDUKAN, UANG DAN KESELAMATAN PRIBADI DAN KELOMPOKNYA.

Padahal jumlahnya melebihi 38 % di DPR maupun DPRD dan Eksekutif.

Apalagi PBB yang memberikan julukan partai yang punya ,

VISI & MISI
Visi
Terwujudnya kehidupan masyarakat Indonesia yang Islami

Misi
Misi Partai adalah membangun masyarakat dan bangsa Indonesia yang maju, mandiri berkepribadian tinggi, cerdas, berkeadilan, demokarasi dan turut menciptakan perdamaian dunia berdasarkan nilai-nilai Islam.
Akan tetapi KENYATAANNYA kepada musibah yang menimpa akidah dan ke-Imanan umat Islam yang telah diobok-2 oleh kaum kafir dan kaum Islam yang phobia terhadap Islam KALIEN TAK PEDULI DAN TAK MAU TAU .

Emang para Ulama berkata, daripada nantinya dipegang oleh kaum Kafir, lebih baik dipegang oleh orang yang mengaku Islam. Sehingga umat Islam JANGAN GOLPUT. Akan tetapi kekecewaan kami sudah begitu mendalam. Pada saat kampanye kalien selalu mengatakan akan membela dan memperjuangkan serta berkarya dengan atas nama Islam. Akan tetapi setelah berhasil apa yang kalien lakukan hanya bungkam dan beralasan kami hanya sedikit dan belum jadi pemimpin. Akan tetapi kalien tidak pernah berusaha dan membantah hal-hal yang mengganggu dan merugikan Islam dengan suara lantang dan jika usulan tidak terima kalien WALK OUT. Ini apa yang mau di walk out kan, usul untuk memperjuangkan tegaknya aturan Islam saja belum pernah.
Bahkan acara di TV (baik SinetronNya, maupun Siaran Langsung pada saat Sholat Maghrib yang juga para petinggi Islam termasuk Petinggi partai Islam menghadirinya) , Iklan-2 diMass Media dan dipinggir jalan dan yang lainnya yang sudah menginjak-2 etika dan kaedah-2 Islam, kalien juga bungkam seribu bahasa.

KALAU BEGINI WATAK DAN PERILAKU ANGGOTA DPR/D YANG DARI PARTAI ISLAM, APAKAH SALAH KALAU KAMI G O L P U T

Jonathan R mengatakan...

sy seorang muallaf yang tertarik dengan PBB yang istiqomah memperjuangkan syariah disaat partai lain seperti PKS justru tengah menikmati manisnya kue-kue sekularisme.
PBB setahu saya selalu keras menentang Aliran Sesat, Memperjuangkan lahirnya perda-perda syariat islam, apalagi pornografi dan pornoaksi.
Tolong jangan asal mencap apalagi saat tidak punya data yang kuat dan argumen didasarkan atas fakta. Berhati-hatilah terjerumus dalam fitnah, jangan ceroboh karena kelak kecerobohan bisa berbalik menghancurkan kita sendiri.

Kalau Mau Golput ma Golput saja , kalau tak suka PBB jangan mencela kira-kira begitulah sikap yang lebih bijaksana, tak usahlah menggunjingkan apalagi sesama ummat islam sangat terlarang (jika anda berpegang pada syariat) bukankah menggunjing termasuk kategori memakan bangkai saudaranya sendiri, Naudzubillah

Insyaallah PBB adalah pilihan yang tepat jadi semoga pilihan untuk golput adalah bukan vonis dan harga mati.

Ya Allah Tunjukkanlah Kami Kepada Jalan-MU yang Lurus
Wallahu A'lam Bisshawab

:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

Template by : Kendhin @ 2 0 0 9