[Bismillahirrahmanirrahiim - Bulan Bintang Media]
Sebuah Topik Diskusi Di Forum Laskar Hijau
Partai Bulan Bintang sejak awal berketetapan hati untuk memajukan kader terbaiknya sebagai calon presiden, Bang Yusril Ihza Mahendra dengan kompetensi dan pengalaman panjangnya dalam politik dan pemerintahan insyaallah adalah salah seorang kader terbaik yang akan dikhidmatkan untuk bangsa dan ummat, namun raihan pemilu 2009 dan patokan 20 % sebagai persyaratan pencapresan telah menjadi halangan yang mengebiri hak setiap warga negara untuk mencalonkan dan dicalonkan.
Jika kita obyektif mengukur kapabilitas seorang kandidat secara head to head maka sebenarnya Bang YIM sangat layak dan pantas diperhitungkan dalam kompetisi, namun semua itu kandas lantaran kendaraan partai dalam hal ini Partai Bulan Bintang belum "cukup bertenaga" untuk tinggal landas.
Menanggapi kenyataan ini sebagian besar kader, simpatisan dan KB Partai Bulan Bintang merespon positif gagasan Prof. Din Syamsudin agar terbentuk koalisi Islam dalam Pilpres mendatang, namun melihat kenyataan hari ini sepertinya harapan tersebut akan sulit terealisasi.
Kenyataan inilah yang melatar belakangi harapan agar Partai Bulan Bintang sebagai institusi Partai mengambil sikap Netral pada pilpres mendatang seraya tetap fokus membenahi internal partai dan bersiap menjadi oposisi dan pengawas pemerintah diluar lingkar kekuasaan, konsekuensi dari pilihan netralitas partai maka kader, simpatisan dan KB PBB dimanapun "dibebaskan" untuk memilih siapa saja sesuai dengan hati nuraninya, Partai bisa membantu menfaslitasi dengan merumuskan sejumlah kriteria pemimpin yang layak dipilih versi PBB...Wallahu A'lam
Bagaimana kita seharusnya menyikapi hal ini ?!?!
*boedytea
Sy setuju dgn pendapat di atas, lebih baik kita brjuang di luar sistem terlebih dahulu sambil membenahi partai dari pusat sampai anak ranting sambil dakwah memberikan penjelasan kpd masyarakat untuk mencintai syariah. Gabung dgn SBY dan Demokrat nya untuk apa?? Toh nyatanya kurang tegas dalam penentuan sikap demi kepentingan umat Islam, contohnya masalah Ahmadiyah. Sudah trlalu banyak para pembisik SBY yg sekuler
*Sigit Srieyono
saudaraku seIman seIslam,
jika kita sudah meluruskan niat demi izzatul Islam maka marwah yang dimunculkan adalah semangat untuk menyatukan dan membulatkan tekad membangun partai agar dapat juga membangun ummat.
hari ini dan hari kemarin terlalu banyak kader yang bicara politik dan kekuasaan semata, tapi amat jarang yang bicara tentang membangun jaringan pengkaderan disetiap wilayah, disetiap dusun, disetiap perkampungan, disetiap nagari, disetiap desa, disetiap RW/RW hingga suatu saat ada banyak orang yang berani mengacungkan jari menyatakan dirinya kader partai.
Saudaraku, bukan persoalannya cuma karena enggan membubarkan Ahmadiah kita tidak sepaham dengan kaum neoliberal (SBY) ada hal yang lebih penting dari itu semua yakni karena "Kita yakin ISLAM adalah dien yang Haq!!!, sementara Neoliberalisme penuh dengan tipuan yang menyejukan tapi justru menjerat ummat dalam segala aspek kehidupan!!!".
Sebenarnya ada diantara pemimpin kita yang masih punya ghiroh sebagai pejuang Islam diantaranya DR. H. Achmad Soemargono ,SE ,MM atau tokoh muda sdr Hamdan Zoelva ,SH dll mereka pantas memimpin berjuang bersama kita membangun partai, salah satu cirinya adalah zuhud, tidak haus kekuasaan cuma ingin karena jadi menteri misalnya. mereka menerima amanah kepemimpinan karena rasa tanggungjawab yang besar dan bukan meminta-minta.
saya masih sangat yakin suatu saat partai ini akan besar bahkan akan lebih besar dari kejayaan masyumi dulu. Tapi dengan syarat kembali ke nafas Islam dan bukan cuma simbolisme semata, tapi benar-benar dilaksanakan secara konsisten dan konsekwen. data menunjukan jumlah suara PKS, PAN, PMB, PPP, PKB dan partai berbasis Islam lainnya merupakan potensi yang bisa digarap PBB, tinggal bagaimana caranya kita bergerak secara sistematik-militan ke setiap surau, masjid, taklim, pengajian2 rumahan, ponpes, rumah sakit, sekolah, kumpulan anak muda,dll,dst mulai dari dini/sekarang dan bukan cuma pas waktu mau pemilu/pilkada.
saudaraku, ayo maju bersama bersatu tegak Syariah dengan besarkan partai. Allahu Akbar!!!
4 komentar:
Yg sy sampaikan hanya slh satu contoh pak sigit, knp hrs sy sampaikan?? Krn prsoalan aqidah adalah suatu hal yg prinsip/mendasar bagi umat Islam spy tdk sesat. Apabila aqidah nya kuat, tentu saja umat Islam akan menjadikan Islam sbg 'way of life'
saya sangat setuju, kita benahi saja partai ini lupakan koalisi dengan Demograt. jangan hanya mementingkan kursi. ada teman kita yang sudah mendapatkan kursi tetapi tidak bisa duduk. kita tidak perlu menunjuk siapa yang salah siapa yang benar. yang jelas kita tidak dapat memperoleh suara untuk menupang partai kita ini untuk duduk di senayan.
mari kita satukan langkah dan rapatkan barisan untuk membangun partai kedepan. mohon maaf atas kekeliruan saya. salam ukhuwah
setujuuuu
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Saya sangat setuju dengan usul-usul di atas.
Kita sebaiknya membenahi partai ini kembali, karena sekarang di internal partai ini sudah banyak yang menyimpang dari komitmen awal partai, menjalankan syari'ah Islam sesuai tuntunan Allah dan Rasulnya.
Banyak sekali orang-orang yang dicalonkan partai lebih mementingkan kedudukan daripada tujuan awal partai.
Mudah-mudahan Allah memberikan kita kemudahan untuk mengembalikan jati diri partai kita ini agar indonesia lebih baik lagi.
Saudaraku semuanya bersemangatlah di jalan yang insya Allah diridhai-Nya ini.
Allahuakbar ......!!!
Posting Komentar